Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

65 Nama Tari di Indonesia dan Asal Daerahnya

Kompas.com - Diperbarui 18/01/2022, 08:31 WIB
Serafica Gischa

Penulis

KOMPAS.com - Beberapa contoh nama tari tradisional di Indonesia adalah tari Kecak dari Bali, tari Seudati dari Aceh, tari Topeng dari Jakarta, tari Kendalen dari Jawa Tengah, dan masih banyak lagi.

Seni tari menjadi salah satu bentuk seni yang ada dalam kehidupan masyarakat tradisional.

Suku bangsa di Indonesia yang beragam hampir seluruhnya memiliki tarian tradisional masing-masing.

Sudah menjadi tugas generasi muda untuk selalu melestarikan budaya tari tradisional yang ada, agar tidak punah dan hilang.

Tari-tari tradisional awalnya diciptakan untuk kepentingan adat, seperti upacara kerajaan dan ritual-ritual keagamaan.

Hingga kini tari-tari tradisional sudah berkembang menjadi sarana hiburan dan juga sarana pendidikan.

Baca juga: Nilai, Sikap, dan Keterampilan sebagai Penari

Dilansir dari buku Pemberdayaan Masyarakat (2019) karya Dedeh Maryani dan kawan-kawan, berikut beberapa nama tari di Indonesia dan asal daerahnya:

No Nama Tari Tradisional Asal Daerahnya 
1 Tari Seudati Aceh Darussalam
2 Tari Saman Aceh Darussalam
3 Tari Pukat Aceh Darussalam
4 Tari Legong Bali
5 Tari Kecak Bali
6 Tari Andun Bengkulu
7 Tari Bidadari Teminang Anak Bengkulu
8 Tari Topeng Jakarta
9 Tari Yapong Jakarta
10 Tari Sekapur Sirih Jambi
11 Tari Rangguk Jambi
12 Tapi Topeng Kuncaran Jawa Barat
13 Tari Merak Jawa Barat
14 Tari Jaipong Jawa Barat
15 Tari Serimpi Jawa Tengah
16 Tari Bambangan Cakil Jawa Tengah
17 Tari Kendalen Jawa Tengah
18 Tari Remo Jawa Timur
19 Tari Reog Ponorogo Jawa Timur
20 Tari Momong Kalimanta Barat
21 Tari Tandak Sambas Kalimanta Barat
22 Tari Radab Rahayu Kalimantan Selatan
23 Tari Baksa Kembang Kalimantan Selatan
24 Tari Tambun dan Bungai Kalimantan Tengah
25 Tari Balean Dadas Kalimantan Tengah
26 Tari Kancet Papatai Kalimantan Timur
27 Tari Gong Kalimantan Timur
28 Tari Cangget Lampung
29 Tari Bedana Lampung
30 Tari Malinting Lampung
31 Tari Lenso Maluku
32 Tari Cakalele Maluku
33 Tari Perang (Soya-Soya) Maluku Utara
34 Tari Nahar Illa Maluku Utara
35 Tari Batunganga Nusa Tenggara Barat
36 Tari Mpaa Sampari Nusa Tenggara Barat
37 Tari Gareng Lameng Nusa Tenggara Timur
38 Tari Bidu Nusa Tenggara Timur
39 Tari Suanggi Papua Barat dan Tengah
40 Tari Perang Papua Barat dan Tengah
41 Tari Selamat Datang Papua Timur
42 Tari Musyoh Papua Timur
43 Tari Tandak Riau Riau
44 Tari Joged Lambak Riau
45 Tari Kipas Sulawesi Selatan
46 Tari Bosara Sulawesi Selatan
47 Taru Peulu Cinde Sulawesi Tengah
48 Tari Pamonte Sulawesi Tengah
49 Tari Balumpa Sulawesi Tenggara
50 Tari Dinggu Sulawesi Tenggara
51 Tari Malulo Sulawesi Tenggara
52 Tari Maengket Sulawesi Utara
53 Tari Tidi Lo Polopalo Sulawesi Utara
54 Tari Piring Sumatera Barat
55 Tari Payung Sumatera Barat
56 Tari Tabuik Sumatera Barat
57 Tari Tanggai Sumatera Selatan
58 Tari Putri Bekhusek Sumatera Selatan
59 Tari Serampang Dua Belas Sumatera Utara
60 Tari Tor Tor Sumatera Utara
61 Tari Manduda Sumatera Utara
62 Tari Serimpi Sangupati Yogyakarta
63 Tari Bedaya Yogyakarta
64 Tari Merak Yogyakarta
65 Tari Lawung Agung Yogyakarta

Keberagaman Indonesia adalah anugerah yang bisa digunakan agar tujuan dan cita-cita negara tercapai. meski memiliki budaya yang beraneka ragam, semuanya bisa mengisi satu sama lain.

Baca juga: Fungsi Iringan Tari

 

Tiap hari, kamu membuka website, menonton video di Youtube maupun film di Netflix. Kamu mengakses internet. Tapi, apa sebenarnya internet dan sejak kapan ada?

Tahukah kamu gagasan soal internet sebenarnya sudah muncul sejak tahun 1960-an? Bagaimana ceritanya? Temukan dalam komik Virion: Guru Avan.

Di komik itu, kamu akan belajar soal internet dari Guru Avan, seorang guru dari Madura. Bukan cuma soal teknologinya saja, kamu juga akan tahu soal kesenjangan digital. Apa itu? adakah hubungannya dengan internet lelet? Kamu bisa mengetahui di komiknya.

Mungkin kamu tidak puas dengan proses belajar saat Covid-19. Di akhir komik, kamu bisa memberi usulan kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim, supaya proses belajarmu di rumah lebih baik.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com