Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tari Tabuik, Tarian Tradisional di Sumatera Barat

Kompas.com - 15/03/2021, 12:42 WIB
Serafica Gischa

Penulis

KOMPAS.com - Tari Tabuik berasal dari Sumatera Barat yang ditarikan pada ritual atau acara Tabuik.

Sama halnya tari Tabut di Bengkulu, Tari Tabuik lebih dikenal oleh orang Minang karena perlafalannya menggunakan "ik".

Dilansir dari jurnal Perayaan Tabuik dan Tabot: Jejak Ritual Keagaam Islam Syi'ah di Pesisir Barat Sumatera (2013) oleh Asril, tari Tabuik maupun Tabut diciptakan oleh salah satu seniman tari, Dindin pada 1987.

Tari Tabuik menjadi kreasi dari ritual Tabuik yang berasal dari ritual Syi'ah yang menjadi budaya masyarakat Sumatera Barat.

Tari Tabuik atau Tabuk selalu dibawakan pada saat ritual Tabuik yang diadakan dari 1-10 Muharam. Setelah mengalami perkembangan, tarian ini ditampilkan pada acara festival seni pertunjukan.

Baca juga: Tari Payung, Berawal dari Pertunjukan Sandiwara di Minangkabau

Sejarah tari Tabuik

Ritual Tabuik dan Tabot berasal dari persitiwa perang Karbala di Irak antara Yazid dari Bani Umayyah dengan Husain bin Ali cucu Nabi Muhammad SAW.

Dalam peperangan tersebut, Husaun dan pasukannya mati terbunuh, kecuali beberapa perempuan dan anak-anak. Husain bagi penganut Syi'ah dianggap Imam ke-3 setelah ayahnya Ali bin Abi Thalib dan Hasan bin Ali kakanya.

Seluruh umat Islam Syi'ah di seluruh dunia termasuk Indonesia, memberikan penghormatan atas gugurnya Husain. Bentuk penghormatan di kawasan Timur Tengah diwujudkan dengan drama kronologi perjuangan Husain.

Masuknya Tabuik ke Pariaman, Sumatera Barat dibawa oleh orang Cipai (Sipahi). Mereka melakukan upacara Tabuik dengan melibatkan masyarakat sete mpat.

Menurut Kartomi dalam buku Nineteenth and Twentieth Century Indonesia (1986) oleh M.C Ricklefs, orang pertama yang membawa tradisi Tabut dari India ke Bengkulu ada seorang pemuka Islam, Imam Senggono atau Syeikh Burhanuddin.

Baca juga: Tari Tidi Lo Polopalo, Tarian Pernikahan di Gorontalo

Kemudian pemuka agama lain, Kadar Ali membawa tradisi tersebut ke Pariaman, Sumatera Barat. Karena dialek Minang menggunakan konsonan akhir "ik" maka tabut menjadi tabuik.

Gerak tari Tabuik

Berdasarkan jurnal Tari Tabut Sebagai Manifestasi Budaya Masyarakat Kota Bengkulu (2020) oleh Syielvi Dwi dan kawan-kawan, gerak tari Tabuik tetap memiliki unsur-unsur ritus Tabuik atau Tabuk.

Ritus-ritus yang terdapat dalam ritual yaitu:

  1. doa keselamatan
  2. ambik tanah
  3. duduk penja
  4. malam menjara
  5. meradai
  6. arak penja
  7. arak seroban
  8. hari gam
  9. Tabut naik pangkek
  10. arak gedang
  11. soja
  12. tabut tebuang
  13. menyuci penja

Gerak tari yang mendominasi adalah gerak loncat yang menggambarkan suasana riang. Gerak tersebut dikenal dengan gerak Uli.

Gerakan ini hasil peniruan imitasi dari pengembangan gerak proses ritual Tabuk yang diubah ke dalam bentuk gerak yang komunikatif.

Baca juga: Tari Maengket, Ucapan Syukur khas Sulawesi Utara

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Siapa Itu Parikesit?

Siapa Itu Parikesit?

Skola
Karakter Tokoh Wayang Kumbakarna

Karakter Tokoh Wayang Kumbakarna

Skola
Mengenal Tokoh Rahwana

Mengenal Tokoh Rahwana

Skola
Tokoh Anoman dalam Pewayangan Ramayana

Tokoh Anoman dalam Pewayangan Ramayana

Skola
Mengenal Ukara Lamba Basa Jawa

Mengenal Ukara Lamba Basa Jawa

Skola
Bedane Geguritan Gagrak Lawas lan Gagrak Anyar

Bedane Geguritan Gagrak Lawas lan Gagrak Anyar

Skola
Prinsip dan Macam-macam Tembang Jawa Tengahan

Prinsip dan Macam-macam Tembang Jawa Tengahan

Skola
Pengertian, Ciri-ciri, dan Contoh Tembang Jawa Gedhe

Pengertian, Ciri-ciri, dan Contoh Tembang Jawa Gedhe

Skola
Gaman lan Aji-Ajine Wayang

Gaman lan Aji-Ajine Wayang

Skola
Ratu, Negara, lan Patihe dalam Pewayangan

Ratu, Negara, lan Patihe dalam Pewayangan

Skola
Peran Siswa dalam Mendukung Implementasi Wawasan Kebangsaan

Peran Siswa dalam Mendukung Implementasi Wawasan Kebangsaan

Skola
Hubungan Antargatra

Hubungan Antargatra

Skola
Peran dan Ancaman dalam Membangun Integrasi Nasional

Peran dan Ancaman dalam Membangun Integrasi Nasional

Skola
Kesediaan Warga Negara untuk Melakukan Bela Negara

Kesediaan Warga Negara untuk Melakukan Bela Negara

Skola
Daerah Khusus, Daerah Istimewa, dan Otonomi Khusus

Daerah Khusus, Daerah Istimewa, dan Otonomi Khusus

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com