Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Ukara Lamba Basa Jawa

Kompas.com - 09/05/2024, 17:00 WIB
Eliza Naviana Damayanti,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kalimat di dalam bahasa Indonesia memiliki banyak jenisnya, termasuk kalimat tunggal dan kalimat majemuk.

Kedua jenis kalimat ini saling berkaitan satu sama lain dalam pembelajaran yang lebih mendalam tentang penulisan dan pengucapan dari sebuah kalimat. Penting untuk memahami perbedaan keduanya yang bisa ditulis maupun dicuapkan secara lisan.

Tidak hanya pada bahasa Indonesia saja,di dalam bahasa Jawa pun terdapat kalimat tunggal  yang dikenal dengan istilah ukara lamba.

Baca juga: Contoh Ukara Tanduk Bahasa Jawa

Apa pengertian dari ukara lamba? Dan apa cirinya di dalam sebuah kalimat? Yuk, simak pada artikel berikut!

Pengertian ukara lamba

Secara definisi, ukara lamba adalah sebutan di dalam bahasa Jawa untuk kalimat tunggal. Kalimat tunggal sendiri adalah sebuah kalimat yang tersusun dari satu susunan jejer (subyek) dan wasesa (predikat) saja.

Tetapi, di dalam ukara lamba juga bisa ditambahkan lesan (objek) dan juga katrangan (keterangan) yang digunakan sebagai pelengkap kalimat.

Ciri-ciri ukara lamba

Ukara lamba memiliki ciri yang sama dengan kalimat tunggal di dalam bahasa Indonesia. Adapun ciri dari ukara lamba yaitu:

  1. Kalimatnya hanya ada satu informasi atau gagasan saja
  2. Hanya terdiri dari satu susunan dan tidak ada unsur lain pada kalimatnya
  3. Tidak terdapat konjungsi
  4. Biasanya akan diawali dengan huruf kapital
  5. Unsur-Unsur dan Contoh Ukara Lamba
  6. Ukara lamba memiliki unsur-unsur yang dapat menyusunnya menjadi sebuah kalimat.

Unsur-unsur ukara lamba

Ukara lamba memiliki unsur yang dapat menyusunnya menjadi kalimat, yaitu:

  1. Jejer (subyek)
    Tanpa adanya sebuah jejer (subyek) pada sebuah ukara (kalimat) maka tidak akan menjadi sebuah makna dan bisa mengubah makna jika keliru dalam menempatkannya. Maka dari itu, jejer adalah unsur terpenting untuk ukara.
  2. Wasesa (predikat)
    Wasesa (predikat) merupakan elemen yang menjelaskan sebuah kegiatan dari jejer (subyek). Kehadiran jejer tanpa wasesa juga tidak bisa dikatakan sebagai sebuah ukara.
  3. Lesan (objek)
    Sebuah lesan (objek) biasanya berupa kata benda yang dikenai oleh jejer (subyek). Wasesa sendiri terbagi menjadi dua yaitu objek penderita dan objek penyerta di dalam sebuah kalmat.
  4. Katrangan (keterangan)
    Katrangan dalam ukara lamba sendiri, keempat unsur tersebut bisa saja berada pada satu ukara atau kalimat dan bisa juga hanya ada jejer (subyek) dan wasesa (predikat) saja. 

Contoh ukara lamba

Berikut adalah contoh penggunaan unsur-unsur yang ada di ukara lamba:

  1. Bobi nggambar gunung. Bobi = jejer (subyek). nggambar = wasesa (predikat). gunung = lesan (objek).
  2. Ibu masak soto ing pawon. Ibu = jejer (subyek). masak = wasesa (predikat). soto = lesan (objek) ing pawon = katrangan panggonan (keterangan tempat).
  3. Yeyen dolanan ing stasiun sore iku. Yeyen = jejer (subyek). dolanan = wasesa (predikat). ing stasiun= katrangan panggonan (keterangan tempat). sore iku = katrangan wektu (keterangan waktu)

Itu adalah contoh ukara lamba dengan jenis yang terdiri dari ukara lamba dengan jejer dan wasesa, ukara lamba jejer, wasesa, lesan ditambah katrangan , dan ukara lamba dengan jejer, wasesa, katrangan panggonan ditambah dengan katrangan wektu.

Ukara lamba menjadi salah satu jenis ukara yang tidak terlalu sulit untuk dipelajari dan dapat dengan mudah diketahui jenis ukaranya jika dibandingkan dengan jenis ukara-ukara lainnya. 

Baca juga: Apa Itu Ukara Tanduk dalam Bahasa Jawa?

Referensi:

  • Drs. Imam Sutardjo, M. (2014). Kawruh Basa Saha Kasusastran Jawi. Solo: Bukutujju.
  • Exwan Andriyan Verrysaputro, T. R. (2023). Analisis Konstruk Sintaktik Bahasa Jawa Pada Anak Tuna Rungu Wicara (Disphasia) Di Yayasan Rehabilitasi Tuna Rungu Wicara Surakarta. Fonologi : Jurnal Ilmuan Bahasa dan Sastra Inggris.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com