Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

56 Sebutan Bocah dalam Bahasa Jawa

Kompas.com - 18/05/2024, 07:00 WIB
Eliza Naviana Damayanti,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dalam bahasa Jawa terdapat berbagai macam kosakata terkait penyebutan anak. Kosakata tersebut menjelaskan kondisi anak dalam suatu keluarga, baik dari segi jumlah, urutan, kondisi kelahiran, hingga waktu kelahiran.

Dalam bahasa Indonesia, dikenal kosakata serupa seperti sulung, bungsu, kembar, dan tunggal. Dalam bahasa Jawa, istilah-istilah tersebut bahkan memiliki perincian yang lebih detail.

Berikut beberapa istilah dalam bahasa Jawa untuk anak berdasarkan jumlah, urutan, kondisi lahir, dan waktu kelahiran:

Baca juga: Warna-Warna dalam Bahasa Jawa: Ngoko dan Krama

Berdasaran jumlah anak

Berikut julukan berdasarkan jumlah anaknya:

  1. Unting-unting = anak satu perempuan
  2. Ontang-anting = anak satu laki-laki
  3. Uger-uger lawang = anak dua laki-laki semua
  4. Kembang sepasang = anak dua perempuan semua
  5. Gotong mayit = anak tiga perempuan semua
  6. Cukit dulit = anak tiga laki-laki semua
  7. Saramba = anak empat laki-laki semua
  8. Sarimpi = anak empat perempuan semua
  9. Pandhawa = anak lima laki-laki semua
  10. Pancagati = anak lima perempuan semua
  11. Kendhini-kendhana = anak dua (perempuan dan laki-laki)
  12. Kendhana-kendhini = anak dua (laki-laki dan perempuan)
  13. Sendhang kapit pancuran = anak tiga (laki-laki, perempuan, laki-laki)
  14. Pancuran kapit sendhang = anak tiga (perempuan, laki-laki, perempuan)
  15. Keblat papat = anak empat laki-laki dan perempuan
  16. Sepasar = anak lima laki-laki dan perempuan
  17. Padangan = anak lima (perempuannya hanya satu)
  18. Ipil-ipil/pipilan = anak lima (laki-lakinya hanya satu)
  19. Pandhawa nyandhangi = anak enam (perempuannya hanya satu dan merupakan anak bungsu)
  20. Kembar = anak dua yang lahir bersamaan
  21. Kembar gantung = kembar, tetapi lahirnya selang satu hari
  22. Dhampit = anak dua (perempuan dan laki-laki) yang lahirnya bersamaan
  23. Gilir kacang = anaknya banyak, tetapi bergiliran laki-laki perempuan
  24. Lumpat kidang = anaknya banyak, tetapi tidak bergiliran antara laki-laki dan perempuannya
  25. Gendhong = banyak anak perempuan dengan anak laki-laki di urutan tengah
  26. Pathok = banyak anak laki-laki, tetapi untuk urutan tengahnya adalah perempuan
  27. Grandhel = banyak anak perempuan atau laki-laki, dengan bungsu perempuan atau laki-laki
  28. Sumarak = banyak anak dengan jumlah anak laki-laki lebih dominan
  29. Anggana = banyak anak, tetapi yang masih hidup hanya satu

Berdasarkan kondisi lahir

Nama-nama anak berdasarkan kondisi lahirnya, yaitu:

  1. Cemani = anak berkulit hitam mulus
  2. Wungle/bule = anak berkulit putih mulus
  3. Gondhang kasih = dua anak dengan warna kulit yang berbeda, ada yang hitam dan putih
  4. Lola = anak yang ditinggal kedua orang tuanya (yatim-piatu)
  5. Yatim = anak yang ayahnya telah meninggal
  6. Lola bapa/biyung = anak yang sudah tidak memiliki ayah atau ibu (sudah wafat)
  7. Konduran = anak yang lahir dengan selamat, tetapi ibunya meninggal
  8. Sumala = anak yang mengalami disabilitas sejak lahir
  9. Thok thin = anak yang lahir dengan kepala kecil
  10. Tiba sampir = anak yang lahir dengan berkalung usus
  11. Tiba ungker = anak yang lahir dengan usus mengelilingi leher
  12. Wungkul = anak yang lahir tanpa ari-ari

Berdasarkan urutan kelahiran

Julukan-julukan anak berdasarkan urutan kelahirannya, yakni:

  1. Wuragil = anak paling akhir (bungsu)
  2. Sumendhi = kakaknya bungsu
  3. Pandhadha = anak ketiga
  4. Panggulu = anak kedua
  5. Pambarep = anak nomor satu (sulung)
  6. Panenggak = anak kedua dari lima anak
  7. Panengah = anak ketiga dari lima anak

Berdasarkan waktu kelahiran

Di bawah ini adalah julukan anak berdasarkan waktu kelahirannya:

  1. Julung kembang = anak yang lahir ketika matahari muncul
  2. Julung sungsang = anak yang lahir pada waktu siang hari (dhuhur)
  3. Julung sarab/surup = anak yang lahir pada waktu mendekati surup
  4. Julung caplok = anak yang lahir ketika waktu maghrib (surup)
  5. Margana = anak yang lahir ketika ibunya bepergian
  6. Wahana = anak yang lahir ketika ibunya sedang ada pasamuan
  7. Wuyungan = anak yang lahir ketika perang
  8. Jempina = anak yang lahir ketika belum waktunya (prematur)

Baca juga: Mengenal Anggota Tubuh dengan Bahasa Jawa

Referensi:

  • Raharjo, S.H. (n.d). 2010. Kawruh Basa Jawa Pepak. Semarang: CV. Widya Karya.
  • Budi Anwari. (n.d). 2016. Baboning Pepak Basa Jawa. Sidoarjo: Genta Group Production
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com