Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Contoh Ukara Tanduk Bahasa Jawa

Kompas.com - 04/04/2024, 18:30 WIB
Eliza Naviana Damayanti,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ukara tanggap sendiri dapat dimaknai sebagai kalimat yang memiliki predikat (wasesa) dan menggunakan kata kerja (tembung kriya).

Untuk mengenali penggunaan kalimat pasif ini, ukara tanggap bahasa Jawa yang diawali oleh tripusa (dak-, kok-, di-) dan subjek sebagai pekerjaan. 

Mari, Kita belajar apa itu ukara tanggap!

Ciri-ciri ukara tanggap

Berikut ciri ciri ukara tanggap adalah:

  • Wasesane ngganggo tembung kriya tanggap. (Perdikatnya menggunakan kata pasif).
  • Jejere dadi sasaran utawa dikenani pakaryan. (Subjeknya menjadi sasaran atau di kenai pekerjaan)
  • Tembung tembunge nganggo ater-aer tripurasa dak- / tak, kok-, di-. (Kata katanya menggunakan awalan tripurasa dak- / tak, kok-, di-).

Baca juga: Apa Itu Ukara Tanduk dalam Bahasa Jawa?

Contoh ukara tanggap

Adapun contoh dari ukara tanggap, yaitu:

  1. Tas digawa Heru. (Tas dibawa Heru)
  2. Kucinge lagi digendong Ibu. (Kucingnya sedang digendong Ibu)
  3. Klambine lagi dikumbahi. (Bajunya sedang dicuci)
  4. Panganane dituku Mas Riko. (Makanannya dibeli Mas Riko)
  5. Sampahe dibuwak Ibu. (Sampahnya dibuang Ibu)
  6. Pelem dipangan Luki. (Mangga dimakan Luki)
  7. Tanganku dipinjek Fahri. (Tanganku diinjak Fahri)
  8. Tasku didelikno Adhiku. (Tasku disembunyikan Adik)
  9. Kopi diunjuk Simbah. (Kopi diminum Simbah)
  10. Adhiku tak papag. (Menjemput Adikku)
  11. Kopine diunjuk Bapak. (Kopinya diminum Bapak)
  12. Bukune ditulisi Adhik. (Bukunya ditulisi Adik)
  13. Klambine ditumbas Ibu. (Bajunya dibeli Ibu)
  14. Apel dijupuk Linda. (Apelnya diambil Linda)
  15. Pesawat ditumpaki penumpang. (Pesawat dinaiki penumpang)
  16. Koran di waos Bapak. (Koran dibaca Bapak)
  17. Alfa dikongkon Simbah. (Alfa disuruh Simbah)
  18. Gunting disilih Mbak Ayu. (Gunting dipinjam Mbak Ayu)
  19. HP dirampas guru. (HP disita guru)
  20. Sopi dibonceng Bapak. (Sopi dibonceng Bapak)
  21. Gedhange dipangan Vita. (Pisangnya dimakan Vita)
  22. Jus dakombe. (Jus aku minum)
  23. Pensile dituku Sella. (Pensilnya dibeli Sella)
  24. Gununge digambar Dean. (Gunungnya digambar Dean)
  25. Iwak dicekel Dela. (Ikan dipegang Dela)
  26. Klambimu dakumbah (Bajumu aku cuci)
  27. Mripatku diculek Bara (Mataku dicolok Bara)
  28. Bukumu apa wis kokjupuk? (Bukumu apakah sudah diambil?)
  29. Kambiku dikumbah Ibu. (Baju Saya dicuci Ibu)
  30. Montor digawa Mas Andi. (Motor dibawa Mas Andi)

Referensi: 

  • Padmosoekotjo, S. (1996). Paramasastra Jawa. Surabaya: P.T. Citra Jaya Murti.
  • Drs. Imam Sutardjo, M. (2014). Kawruh Basa saha Kasusastran Jawi. Surakarta: Bukutujju.
  • Budi Anwar. (n.d). Baboning Pepak Basa Jawa. Sidoarjo: Genta Group Production
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com