Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenis-jenis Angin serta Pengertian dan Proses Pembentukannya

Kompas.com - 03/10/2022, 20:02 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Angin adalah udara yang bergerak dari tekanan tinggi ke tekanan rendah atau dari suhu udara yang rendah ke suhu udara yang tinggi.

Angin tidak memiliki banyak substansi, tidak dapat dilihat atau dipegang, tetapi kekuatannya cukup kuat untuk membawa kapal berlayar melintasi lautan.

Jenis-jenis angin

Secara umum, angin dibagi menjadi dua kelompok, yakni angin lokal dan angin musim.

Dilansir dari Sumber Belajar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, berikut adalah jenis-jenis angin lokal dan angin musim.

Angin lokal

Angin lokal dibagi menjadi tiga, yakni angin darat dan angin laut, angin gunung dan angin lembah, serta angin puting beliung atau angin puyuh.

Baca juga: Dari Mana Angin Berasal?

  • Angin darat dan angin laut

Angin darat dan angin laut terbentuk akibat adanya perbedaan sifat antara daratan dan lautan dalam menyerap dan melepaskan energi panas matahari. 

Dalam hal ini, daratan menyerap dan melepas energi panas lebih cepat daripada lautan.

Angin darat terbentuk ketika malam hari, saat energi panas yang diserap permukaan Bumi sepanjang hari dilepaskan lebih cepat oleh daratan (udara dingin).

Sementara itu, energi panas di lautan sedang dalam proses dilepaskan ke udara.

Gerakan konvektif tersebut menyebabkan udara dingin dari daratan bergerak menggantikan udara yang naik di lautan sehingga terjadi aliran udara dari darat ke laut. Biasanya, angin darat terjadi pada tengah malam dan dini hari. 

Baca juga: Angin Muson Timur: Pengertian dan Pengaruhnya bagi Kehidupan

Sedangkan, angin laut terjadi pada pagi hingga menjelang sore hari. Saat itu, daratan menyerap energi panas lebih cepat dari lautan sehingga suhu udara di darat lebih panas daripada di laut. 

Akibatnya, udara panas di daratan akan naik dan digantikan udara dingin dari lautan sehingga terjadilah aliran udara dari laut ke darat.

  • Angin gunung dan angin lembah

Angin lembah terbentuk ketika matahari terbit. Puncak gunung adalah daerah yang pertama kali mendapat panas dan sepanjang hari selama proses tersebut, lereng gunung mendapat energi panas lebih banyak daripada lembah. Kondisi ini menyebabkan perbedaan suhu antara keduanya.

Udara panas dari lereng gunung naik dan digantikan dengan udara dingin dari lembah sehingga terjadilah aliran udara dari lembah menuju gunung.

Baca juga: Angin Muson Barat: Pengertian dan Pengaruhnya bagi Kehidupan di Indonesia

Sedangkan, pada sore hari, lembah akan melepaskan energi panas dan puncak gunung yang telah mendingin akan mengalirkan udara ke lembah. Aliran udara tersebut dinamakan angin gunung.

  • Angin puting beliung

Angin puting beliung adalah angin kencang yang datang secara tiba-tiba, mempunyai pusat, bergerak melingkar seperti spiral hingga menyentuh permukaan bumi, dan menghilang dalam waktu singkat (3 – 5 menit).

Kecepatan angin puting beliung rata–ratanya berkisar antara 30 – 40 knots. 

Angin ini berasal dari awan Cumulonimbus (Cb), yaitu awan yang bergumpal berwarna abu-abu gelap dan menjulang tinggi.

Angin puting beliung dapat terbentuk di mana saja. Jika terjadi di laut, durasinya biasanya lebih lama daripada di darat. 

Baca juga: Sensor Angin Robot Penjelajah Mars Perseverance Alami Kerusakan, Ini Penjelasannya

Angin puting beliung umumnya terjadi pada siang atau sore hari, terkadang pada malam hari dan lebih sering terjadi pada peralihan musim (pancaroba).  

Angin musim

Angin musim atau angin periodik. adalah jenis angin yang berhembus secara periodik.

Angin monsun adalah angin yang berhembus secara periodik (minimal 3 bulan) dan ada pola yang berlawanan antara periode yang satu dengan yang lain.

Ada dua macam angin monsun di Indonesia, yakni angin monsun Asia dan angin monsun Australia.

  • Angin monsun Asia

Angin monsun Asia berkaitan dengan angin baratan, yaitu angin yang berasal dari daratan Asia menuju wilayah Indonesia, yang membawa uap air lebih banyak dari biasanya sehingga sebagian wilayah Indonesia bagian selatan khatulistiwa lebih sering mengalami hujan atau bertepatan dengan musim hujan di Indonesia.

Baca juga: Pengertian Angin Pasat, Jenis, Proses Terbentuk, dan Dampaknya 

Ketika matahari berada di sebelah utara khatulistiwa, maka daerah di belahan Bumi utara mempunyai suhu udara yang panas dengan tekanan udara yang cenderung rendah. 

Oleh sebab itu, arah pergerakan angin dari belahan Bumi utara (daratan Asia) menuju belahan Bumi selatan (daratan Australia) dan angin tersebut biasanya berasal dari arah barat menuju timur. Fenomena ini biasa dikenal orang sebagai angin barat.

  • Angin monsun Australia

Angin monsun Australia berhubungan dengan angin timur, yaitu angin yang berasal dari daratan Australia.

Ketika matahari berada di belahan Bumi selatan, maka belahan Bumi selatan mempunyai suhu yang panas dan tekanan udara yang tinggi sehingga pergerakan angin dari belahan Bumi selatan (daratan Australia) menuju belahan Bumi utara (daratan Asia).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com