Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Hujan Lebat Disertai Angin Kencang di Yogyakarta adalah Awan Cumulonimbus

Kompas.com - 03/02/2022, 12:30 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com- Hujan lebat disertai angin kencang melanda sejumlah wilayah di Yogyakarta, Rabu (2/2/2022). Beragam video yang memperlihatkan cuaca ekstrem di Yogyakarta itu pun beredar di berbagai platform media sosial, termasuk Instagram.

Salah satunya seperti yang diunggah oleh akun resmi @plnjogja yang memperlihatkan bahwa orang-orang khawatir dan takut dengan cuaca ekstrem berupa hujan lebat yang disertai angin kencang yang terjadi.

Hal ini dikarenakan, kondisi cuaca ekstrem tersebut telah berdampak pada tumbangnya pohon, atap-atap rumah warga yang tersapu angin kencang, serta baliho dan tiang jaringan yang terjatuh.

"Hujan intensitas lebat disertai angin mengakibatkan beberapa baliho, pohon dan rumah roboh serta menimpa jaringan hingga terjadi padam di beberapa lokasi, seperti Karangbendo, Jl Wonosari, Banguntapan Bantul," tulis @plnjogja.

Penyebab hujan lebat dan angin kencang di Yogyakarta

Forecaster on Duty Yogyakarta, Bhakti Wira Kusumah dalam laporan analisisnya menyampaikan, kejadian hujan lebat yang disertai kilat atau petir dan angin kencang yang melanda beberapa wilayah di Yogyakarta kemarin disebabkan oleh adanya aktivitas awan konvektif Cumulonimbus (CB) pada siang hari.

Baca juga: Peringatan Dini Hujan Lebat Disertai Angin Kencang di Aceh hingga Papua 3 Hari ke Depan

Analisis penyebab cuaca ekstrem di Yogyakarta, yang menyebabkan hujan lebat disertai angin kencang ini merupakan kesimpulan dari hasil pantauan citra satelit dan radar cuaca, serta hasil analisa dinamika atmosfer-laut di sekitar wilayah tersebut.

Kejadian hujan lebat disertai angin kencang dan kilat atau petir itu terjadi di wilayah berikut.

1. Kota Yogya (Kapanewon Kemantren, Kotagede dan Umbulharjo)

2. Sleman (Kapanewon Seyegan)

3. Bantul (Kapaneweon Kasihan dan Banguntapan)

4. Gunungkidul (Kapanewon Playen, Wonosari, Semanu)

5. Kulon Progro (Kapaneweon Nanggulan)

Menjelaskan penyebab hujan lebat dan angin kencang di Yogyakarta, Wira mengatakan, terjadinya pusat  tekanan udara rendah di Samudera Hindia sebelah Barat Daya Sumatera dan Bagian Utara Australia menyebabkan angin Baratan berpola konvergen yang bertiup cukup kencang di Pulau Jawa hingga lapisan 850, 700, dan 500 mb. 

Baca juga: Jabodetabek Masih Berpeluang Hujan Lebat Disertai Angin Kencang Malam Ini

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com