KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mendeteksi adanya bibit siklon tropis 94B, dan berpengaruh terhadap cuaca di Indonesia.
Dari hasil analisis BMKG, bibit siklon tropis 94B terpantau di perairan Laut Andaman sebelah utara Aceh, yang membentuk daerah pertemuan atau perlambatan kecepatan angin (konvergensi) yang memanjang di perairan barat Aceh hingga Aceh bagian utara.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto dalam keteranga tertulisnya menjelaskan, sirkulasi Siklonik terpantau di perairan barat Bengkulu, di Laut Jawa bagian tengah dan di Papua Barat yang membentuk daerah konvergensi yang memanjang di Laut Jawa dan di papua Barat.
Baca juga: 70 Persen Wilayah Indonesia Berpotensi Hujan Lebat dan Cuaca Ekstrem
Sementara, daerah konvergensi lainnya juga terpantau memanjang dari Bangka Belitung hingga Laut Jawa, dari Sumatera Selatan hingga Lampung, dari Jawa Barat hingga perairan utara Jawa Barat, dari NTB hingga Jawa Tengah, dari Kalimantan Tengah hingga Kalimantan Selatan, di Selat Makassar, dan di Papua bagian utara.
"Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar wilayah bibit siklon tropis, sirkulasi siklonik, dan di sepanjang daerah konvergensi tersebut," kata Guswanto.
Dengan adanya bibit siklon tropis 94B, maka akan meningkatkan risiko cuaca ekstrem berupa hujan dengan intensitas lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang di sejumlah wilayah berikut ini.
• Aceh
• Sumatera Utara
• Kepulauan Riau
• Bengkulu
• Jambi
• Sumatera Selatan
• Kepulauan Bangka Belitung
• Lampung
• Banten
• Jawa Barat
• Jawa Tengah
• Yogyakarta
• Jawa Timur
• Bali
• Nusa Tenggara Barat
• Nusa Tenggara Timur
• Kalimantan Barat
• Kalimantan Tengah
• Kalimantan Utara
• Kalimantan Timur
• Kalimantan Selatan
• Sulawesi Utara
• Gorontalo
• Sulawesi Tengah
• Sulawesi Barat