Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Penyemaian Awan Penyebab Badai dan Banjir di UEA?

Kompas.com - 19/04/2024, 09:31 WIB
Annisa Fakhira Mulya Wahyudi,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Secara umum Uni Emirat Arab, merupakan negara dengan iklim gurun yang jarang terjadi hujan.

Namun, pada Selasa (16/4) badai petir hebat melanda Uni Emirat Arab selama 24 jam.

Baca juga: Apa yang Harus Dilakukan Saat Banjir?

Dikuti dari AP News, hujan mulai turun pada hari senin malam dengan curah 20 milimeter (0,79 inci). Hujan tersebut meningkat menjadi badai pada hari Selasa, curah hujannya mencapai lebih dari 142 milimeter (5,59 inci).

Rekor curah hujan mencapai 254 mm (10 inci) di Al Ain, sebuah kota yang berbatasan dengan Oman – lebih banyak dari rata-rata curah hujan yang terjadi di negara ini dalam setahun.

Peristiwa tersebut tercatat sebagai badai terparah di UEA yang pernah tercatat. Badai tersebut bahkan membanjiri sebagian jalan raya utama dan bandara internasional Dubai.

Mengapa peristiwa tidak biasa tersebut terjadi? Terdapat asumsi yang menyatakan penyemaian awan mungkin menjadi penyebab terjadinya badai besar di UEA. Benarkah demikian?

Apakah penyemaian awan penyebab badai di Uni Emirat Arab?

Penyemaian awan adalah manipulasi awan yang ada untuk membantu menghasilkan lebih banyak hujan.

Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan pesawat atau drone untuk menjatuhkan partikel garam ke awan. Dengin bantuan partikel tersebut uap air kemudian dapat lebih mudah mengembun dan berubah menjadi hujan.

Teknik ini telah ada selama beberapa dekade, dan UEA telah menggunakannya dalam beberapa tahun terakhir untuk membantu mengatasi kekurangan air, menurut BBC. 

Baca juga: Cara Mencegah Banjir

Namun ternyata, para ahli mengatakan penyemaian awan bukan penyebab badai di wilayah UEA kemarin.

Dalam pernyataan yang dikeluarkan ke beberapa laman berita , National Center of Meteorology (NCM) UEA, mengatakan tidak ada operasi penyemaian awan sebelum atau selama badai.

Apa penyebab sebenarnya?

Curah hujan yang tinggi kemungkinan besar disebabkan oleh sistem cuaca normal yang diperburuk karena adanya perubahan iklim, kata para ahli.

Sistem tekanan rendah di bagian atas atmosfer, ditambah dengan tekanan rendah di permukaan, telah bertindak seperti “tekanan” di udara. Tekanan tersebut menciptakan kondisi terjadinya badai petir yang dahsyat, menurut Esraa Alnaqbi, Ahli meteorologi di NCM.

Studi terbaru tahun 2024 pada jurnal Scientific Reports juga mengatakan bahwa curah hujan tahunan di sebagian besar wilayah UEA dapat meningkat hingga sekitar 30% pada akhir abad ini akibat suhu dunia yang terus memanas.

Lagi-lagi, pemanasan global menjadi salah satu penyebab peristiwa tidak biasa di muka Bumi ini.

Baca juga: Banjir Skala Besar Disebabkan Oleh Pemanasan Global, Ini Penjelasannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com