Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain Depok, Ini Daftar Wilayah Berpeluang Hujan Lebat dan Angin Kencang

Kompas.com - 23/09/2021, 12:17 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com- Pada Selasa (21/9/2021), wilayah Depok dan sekitarnya dilanda peristiwa hujan lebat dan angin kecang, yang menyebabkan terjadi banyak peristiwa pohon tumbang. Ini juga berpeluang terjadi di sejumlah wilayah lain di Indonesia.

Seperti yang diungkapkan dalam pemberitaan sebelumnya, kebanyakan peristiwa ini terjadi di kawasan Margonda dan sekitarnya.

"Jumlah korban belum diketahui," kata Kepala Bidang Penanggulangan Bencana Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) da Penyelamatan Kota Depok, Denny Romulo, kepada wartawan pada Selasa sore.

Peristiwa ini diketahui hanya terjadi dalam kurun sekitar 30-60 menit selama angin kencang menerpa.

"Pohon tumbang di Studio Alam hingga menutup akses jalan. Pohon tumbang juga terjadi di sekitar Halte Pemuda," ujarnya.

Sementara itu, Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengatakan, tanda-tanda terjadinya cuaca ekstrem memang dapat mulai dirasakan di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek).

Baca juga: Daftar Wilayah Waspada Hujan Lebat dan Cuaca Ekstrem 20 Hari ke Depan

 

Adapun diketahui bahwa arah angin bertiup sangat bervariasi, sehingga mengakibatkan kondisi cuaca bisa dengan tiba-tiba berubah dari panas ke hujan atau sebaliknya. 

Namun, secara umum biasanya cuaca di pagi hari cerah, kemudian siang hari mulai tumbuh awan, dan hujan menjelang sore hari atau malam. 

Di saat yang bersamaan, Kepala BMKG Dwikorita Karnawat menyebutkan, pertumbuhan awan Cumulonimbus daan fenomena geombang atmosfer juga akan memperbesar peluang hujan lebat dan cuaca ekstrem angin kencang itu.

Awan Cumulonimbus (CB) biasanya tumbuh disaat pagi menjelang siang, bentuknya seperti bunga kol, warnanya ke abu-abuan dengan tepian yang jelas. 

Namun, menjelang sore hari, awan ini akan berubah menjadi gelap yang kemudian dapat menyebabkan hujan, petir, dan angin.

“Curah hujan dapat menjadi salah satu pemicu bencana hidrometeorologi basah, seperti banjir bandang dan tanah longsor. Karenanya, kepada masyarakat yang tinggal di daerah perbukitan yang rawan longsor, kami mengimbau untuk waspada dan berhati-hati,” jelas Dwikorita.

Baca juga: Banjir Jakarta, Masih Berpeluang Hujan Lebat 3 Hari ke Depan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com