Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/03/2022, 20:08 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Angin Puting beliung merupakan angin kencang yang berputar dengan kecepatan lebih dari 63 km per jam.

Biasanya, angin puting beliung bergerak secara garis lurus dengan durasi maksimal selama 5 menit.

Angin puting beliung sering terjadi pada siang hari atau sore hari di musim pancaroba.

Angin ini bisa berbahaya karena dapat menghancurkan apa saja yang dilewatinya.

Tanda-tanda angin puting beliung

Dilansir dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), berikut adalah tanda-tanda akan terjadinya angin puting beliung:

Baca juga: Proses Terjadinya Angin Puting Beliung

  1. Udara terasa panas dan gerah.
  2. Di langit tampak ada pertumbuhan awan Cumulus, yakni awan putih bergerombol yang berlapis-lapis.
  3. Diantara awan Cumulus, ada satu jenis awan yang batas tepinya sangat jelas bewarna abu-abu dan menjulang tinggi tampak seperti bunga kol.
  4. Awan tiba-tiba berubah warna dari putih menjadi pekat (awan Cumulonimbus).
  5. Ranting pohon dan daun bergoyang cepat karena tertiup angin disertai angin kencang sudah menjelang.

Proses terjadinya angin puting beliung

Dilansir dari Sumber Belajar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, angin puting beliung biasanya terjadi pada musim pancaroba pada siang hari ketika suhu udara panas.

Saat itu awan hitam berkumpul akibat radiasi matahari di siang hari. 

Baca juga: BMKG: Peringatan Dini Cuaca Ekstrem dan Angin Kencang Akhir Bulan Februari 2022

Awan tumbuh secara vertikal, kemudian di dalam awan tersebut terjadi pergolakan arus udara naik dan turun dengan kecepatan yang cukup tinggi. 

Arus udara yang turun dengan kecepatan yang tinggi berhembus ke permukaan Bumi secara tiba-tiba dan berjalan secara acak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com