Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan 'Laba-Laba' Hitam Misterius Terlihat di Mars

Kompas.com - 28/04/2024, 16:00 WIB
Annisa Fakhira Mulya Wahyudi,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gambar baru Badan Antariksa Eropa (ESA) memberikan penampakan bintik-bintik hitam seperti laba-laba di sejumlah titik di Mars.

Para ahli menjelaskan tentang "laba-laba" Mars tersebut yang sebenarnya akibat dari letusan gas karbon dioksida di Planet Merah yang terjadi saat musim semi.

Baca juga: Mungkinkah Manusia Tinggal di Mars?

Laba-laba hitam Mars

Gambar yang diambil oleh pengorbit Mars Express milik ESA dan ExoMars Trace Gas Orbiter menunjukkan kumpulan titik-titik gelap yang tampak memiliki kaki kecil, terlihat seperti bayi laba-laba yang berkerumun.

Formasi tersebut sebenarnya adalah saluran gas berukuran lebar 45 meter hingga 1 kilometer. Mereka berasal ketika cuaca mulai menghangat di belahan bumi selatan, dikutip dari Live Science.

Selama musim semi di Mars, terjadi pencairan lapisan es karbon dioksida. Kehangatan tersebut menyebabkan lapisan es terbawah berubah menjadi gas, atau menyublim.

Saat gas mengembang dan naik dan keluar dari lapisan es di atasnya, membawa serta debu berwarna gelap dari permukaan padat.

Debu geyser keluar dari es sebelum turun ke lapisan atas, menciptakan pola retakan seperti laba-laba yang terlihat di sini. Di beberapa tempat, geyser meledak melalui es setebal 1 meter, menurut ESA.

Terjadi di Kota Inca Mars

"Laba-laba" hitam Mars ditemukan menyebar melintasi bukit-bukit yang menjulang tinggi dan dataran tinggi yang luas. Namun, sebagian besar dapat dilihat sebagai titik kecil di wilayah gelap di sebelah kiri, yang terletak tepat di pinggiran selatan Mars yang dijuluki Kota Inca.

Baca juga: NASA Buka Lowongan Uji Simulasi Habitat Mars, Untuk Apa?

Kota Inca juga dikenal secara formal sebagai Angustus Labyrinthus, Kota Inca ditemukan pada tahun 1972 oleh wahana Mariner 9 NASA.

Tidak jelas bagaimana kawasan itu terbentuk, kata ESA.

Perkiraannya mencakup bukit pasir yang berubah menjadi batu seiring berjalannya waktu, atau material seperti magma atau pasir yang merembes melalui batu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com