Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Vaksin Disebut sebagai Produk Bioteknologi?

Kompas.com - 05/03/2022, 16:32 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Vaksin adalah suspensi mikroorganisme atau toksin yang dilemahkan atau terfragmentasi atau persiapan biologis lainnya, seperti yang terdiri dari antibodi, limfosit, atau messenger RNA (mRNA), yang diberikan untuk mencegah penyakit.

Dilansir dari Encyclopedia Britannica, vaksin dapat memberikan kekebalan aktif terhadap agen berbahaya dengan merangsang sistem kekebalan tubuh untuk menyerang agen tersebut. 

Setelah dirangsang oleh vaksin, sel penghasil antibodi, yang disebut sel B (ataulimfosit B), akan peka dan siap untuk menanggapi agen berbahaya jika masuk ke tubuh.

Vaksin juga dapat memberikan kekebalan pasif dengan memberikan antibodi atau limfosit yang sudah dibuat oleh hewan atau donor manusia. 

Vaksin biasanya diberikan melalui suntikan, tetapi ada pula yang diberikan secara oral atau bahkan melalui hidung. 

Baca juga: Studi: Efektivitas Vaksin Pfizer dalam Melawan Omicron pada Anak, Turun Jadi 12 Persen

Vaksin sebagai produk bioteknologi

Bioteknologi adalah disiplin ilmu yang mempelajari produksi massal suatu produk yang menggunakan bahan hidup.

Ihsan Tria Pramanda, staf pengajar Departemen Bioteknologi Indonesia International Institute for Life Science (i3L) menyatakan, pengembangan vaksin erat kaitannya dengan bioteknologi.

Vaksin disebut sebagai produk bioteknologi karena teknik bioteknologi modern, seperti rekayasa genetika dan kultur sel, memungkinkan pengembangan vaksin yang efektif, cepat dan ekonomis. 

Teknologi DNA rekombinan memungkinkan antigen patogen tertentu untuk diproduksi dalam sel inang yang relatif non patogen (misalnya E. coli atau ragi) sehingga panen langsung dari patogen asli tidak diperlukan.

“Selain itu, pengembangan vaksin berbasis gen (DNA atau RNA) dari patogen (termasuk COVID-19) terus dilakukan agar produksi antigen dapat terjadi di tubuh penerima vaksin,” jelas Ihsan, dilansir dari laman resmi i3L.

Baca juga: Kemenkes Resmi Tambah Sinopharm Jadi Regimen Booster, Total Ada 6 Jenis Vaksin yang Digunakan

Selain itu, produksi vaksin komersial juga menerapkan aspek bioteknologi yang disebut bioproses yang meliputi proses hulu (penyiapan media pertumbuhan, sel produksi dan optimalisasi kondisi produksi) dan proses hilir (pemanenan produk, pemurnian produk dan pengelolaan produksi limbah).

Ihsan menyatakan bahwa bioteknologi juga berpengaruh untuk minimalisasi risiko kesehatan dari vaksin. 

Bioteknologi dapat membantu produksi vaksin mulai dari proses desain dan eksplorasi komponen, semuanya perlu komponen antigenik dan imunogenik yang dapat menjamin efektivitas vaksin ketika masuk ke tubuh penerima.

Apalagi, dalam produksi vaksin yang masif, perlu dipastikan bahwa produk akhir memenuhi standar.

Oleh sebab itu, bioteknologi dapat menjamin keamanan dan efektivitas suatu vaksin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com