Oleh: Jonti Horner
ITU pertanyaan yang bagus, Holly. Jawaban singkatnya adalah bisa saja, tetapi itu sangat sulit.
Manusia dapat hidup di tempat yang sulit. Bahkan sebelum ditemukannya teknologi modern, kita telah menyebar di berbagai benua di bumi dari daerah yang dingin di Amerika, Eropa dan Asia hingga bagian terpanas di Australia. Tapi masih banyak tempat di Bumi yang biasanya tidak bisa ditinggali manusia – seperti di bawah laut, atau di Kutub Selatan.
Tempat-tempat itu berbahaya dan jika tanpa perlindungan, kamu bisa mati dalam hitungan detik atau menit. Namun, berkat teknologi modern, kita telah menemukan cara untuk tinggal di sana. Orang bisa hidup berbulan-bulan di bawah lautan, atau di Kutub Selatan yang dingin.
Bagaimana cara mereka mengelolanya? Nah, mereka menemukan cara untuk membuat kondisi di sana bisa kita tinggali seperti di rumah kita sendiri.
Baca juga: Persiapkan Manusia ke Mars, NASA Lacak Dua Penjelajah di Antartika
Untuk hidup di bawah air, orang-orang membangun kapal selam sehingga di dalamnya bisa hangat dan kering sehingga bisa ditinggali. Orang-orang akan membawa makanan, oksigen, dan air ke dalam kapal selam, dan menggunakan listrik untuk menyalakan lampu dan pemanas.
Dengan peralatan itu, mereka mengubah tempat yang dingin, gelap dan berbahaya (jauh di bawah laut) menjadi selayaknya rumah.
Kita melakukan hal serupa di Kutub Selatan. Kita membangun bangunan khusus dan menggali terowongan serta membuatnya hangat dan kering. Orang-orang yang tinggal di sana membawa makanan dan air, dan di sana juga ada pemanas ekstra agar orang-orang tidak membeku karena suhu di Antartika.
Tapi kamu tidak bisa tinggal di tempat yang dingin dan gelap ini selamanya. Manusia tidak dapat mengatasi dengan baik jika mereka tidak mendapatkan cukup sinar matahari, jadi mereka perlu kembali ke “kehidupan normal” setelah beberapa waktu. Dan untuk membawa semua makanan, air, udara, dan energi ke tempat-tempat ini tidak lah murah.
Luar angkasa sangat berbahaya dan jika tanpa perlindungan yang cukup, orang tidak akan bisa bertahan hidup di sana.
Baca juga: Di Kawah Israel yang Berbatu, 6 Astronot Simulasikan Hidup di Mars
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.