Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makan Pakai Tangan Memang Lebih Nikmat, Sains Telah Buktikan

Kompas.com - 04/03/2022, 20:00 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Penulis

KOMPAS.com - Belakangan ini, netizen Indonesia sedang memperdebatkan cara makan nasi padang yang benar, apakah menggunakan sendok atau tangan.

Perdebatan ini dimulai ketika Arief Muhammad membuat survei cara makan nasi padang di Instagramnya.

Hasilnya, mayoritas netizen yang menjawab survei tersebut lebih memilih untuk menggunakan tangan daripada sendok ketika makan nasi padang.

Popularitas makan nasi padang dengan tangan dan tanpa alat makan seperti sendok atau garpu bukan tanpa alasan.

Sains, lewat studi yang dipublikasikan pada 2020 di Journal of Retailing, telah membuktikan bahwa menyentuh langsung makanan dengan tangan dan jari, memang bisa membuat makanan terasa lebih nikmat.

Baca juga: Cara Makan Nasi Padang Saat Diet Turunkan Berat Badan

Studi yang dipimpin oleh Adriana Madzharov, peneliti marketing indera dan asisten profesor di Stevens Institute of Technology, ini terdiri dari dua eksperimen.

Dalam eksperimen pertama, Madzharov meminta 45 mahasiswa untuk memeriksa sepotong keju Muenster dan memakannya. Namun, para partisipan dibagi menjadi dua kelompok, yakni yang memakai tusukan untuk memegang kejunya dan yang memengang keju menggunakan tangan tanpa alat makan.

Para partisipan juga diminta untuk menjawab berbagai pertanyaan mengenai pola makan mereka, seperti kemampuan untuk menahan keinginan makan dan kesadaran mengenai apa dan berapa banyak yang mereka makan.

Tim peneliti mencatat bahwa pada awalnya atau sebelum makan; kedua kelompok, baik yang menggunakan alat makan atau tangan, tidak menunjukkan perbedaan yang berarti.

Namun, hasil penelitian menunjukkan bahwa bagi orang-orang yang terbiasa mengontrol pola makannya, sentuhan langsung bisa memicu respons indera yang lebih tinggi, sehingga makanan terasa lebih menarik dan nikmat.

Baca juga: Sejarah Cokelat, Manfaat hingga Efek Samping Makan Cokelat bagi Imunitas

Madzharov lantas melakukan eksperimen kedua di mana ia mengumpulkan 145 mahasiswa baru dan membagi mereka menjadi dua kelompok.

Kelompok pertama diminta untuk membayangkan bahwa mereka telah memutuskan untuk lebih berhati-hati ketika makan agar menjadi lebih sehat.

Sementara itu, kelompok kedua diminta untuk tidak terlalu memikirkan berat badan dan makan makanan enak untuk lebih menikmati hidup.

Para partisipan lantas diberi gelas plastik berisi empat donat mini. Namun, setengah juga diberi tusukan untuk memakan donat, sedangkan setengah lainnya harus memakan donat dengan tangan.

Seperti dalam eksperimen pertama, para partisipan diminta memeriksa donat yang mereka terima dan melaporkan tingkat perhatian mereka ketika memakannya.

Baca juga: Sebelum Tergiur Promo, Ketahui Dulu Jumlah Kalori dalam Donat

Hasilnya lagi-lagi menunjukkan bahwa partisipan yang diminta untuk mengontrol pola makan mereka, memberikan penilaian makanan yang lebih tinggi ketika memegang donat secara langsung menggunakan tangan.

Melihat hasil ini, para peneliti pun berpendapat bahwa sentuhan langsung yang dikombinasikan dengan kondisi pengontrolan diri dapat meningkatkan pengalaman indera para partisipan.

Temuan ini juga sejalan dengan penelitian-penelitian sebelumnya, di mana berat dan tekstur tempat makanan atau minuman dapat memengaruhi penilaian seseorang terhadap makanan atau minum tersebut, dikarenakan adanya masukan taktil (berkaitan dengan sentuhan) dari petunjuk-petunjuk di luar makanan itu sendiri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com