Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Cokelat, Manfaat hingga Efek Samping Makan Cokelat bagi Imunitas

Kompas.com - 17/02/2022, 12:01 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com- Perayaan Hari Valentine 14 Februari lalu, ramai sekali netizen yang membagikan momen suka ria saat berbagi cokelat kepada kekasih, sahabat, teman, keluarga dan orang-orang terkasihnya.

Selain pada saat Hari Valentine, kebanyakan wanita memang menyukai cokelat, entah itu cokelat batangan, ataupun berbagai pangan olahan makanan atau minuman yang berbahan utama cokelat.

Banyak orang menyukai cokelat karena disebut-sebut dapat meningkatkan mood seseorang menjadi lebih ceria saat mengonsumsinya. 

Sejarah pemanfaatan cokelat (kakao)

Cokelat atau kakao berasal dari negara Amerika Latin dan dibudidayakann di seluruh dunia termasuk di Indonesia.

Melalui penelusuran sejarah di desa Ulua di Honduras, kakao ini telah dikenal dapat meningkatkan kesehatan sejak 2000 tahun sebelum Masehi.

Kemudian, 200-900 AD pada suku Maya atau Aztec terdapat 150 dokumentasi penggunaan kakao untuk perawatan medis.

Baca juga: Kenapa Cokelat Berbahaya untuk Anjing?

Sejarah penggunaan cokelat oleh suku Maya tersebut diakui dapat merangsang fungsi kesehatan limpa dan fungsi pencernaan pada masa itu.

Selanjutnya, selama abad ke-17 dan ke-18, cokelat secara teratur diresepkan atau dicampur menjadi obat untuk semua jenis penyakit, seperti pilek dan batuk, untuk meningkatkan kesuburan, memperkuat kinerja mental, dan sebagai antidepresi.

Studi manfaat kesehatan dari produk kakao ini kemudian secara intensif dilakukan oleh para peneliti pada dekade terakhir, dengan fokus utama pada penyakit degeneratif.

Kandungan nutrisi dalam cokelat

Winda Haliza menjelaskan tentang kandungan, manfaat dan efek samping mengonsumsi cokelat ini dalam Buku Saku Bahan Pangan Potensial untuk Antivirus dan Imun Booster, edisi 2020 oleh Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian.

Konsumsi kakao baik untuk kesehatan terutama terkait dengan regulasi sel-sel imun seperti regulasi dan modulasi reaksi imunologis limfosit, makrofag dan terkait dengan aktivasi T cell, subset T-helper (Th). 

Manfaat-manfaat cokelat tersebut dikaitkan dengan kandungan polifenol dan flavonoid kakao, methylxanthine (theobromin, kafein, dan teofilin) dan mikronutrien seperti mineral dan vitamin.

Baca juga: Mengapa Hari Valentine Selalu Identik dengan Cokelat?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com