Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi: Kombucha Menawarkan Khasiat yang Mirip dengan Manfaat Puasa

Kompas.com - 06/04/2024, 19:30 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Kombucha adalah salah satu minuman yang dikenal berkat manfaatnya untuk menyediakan probiotik bagi usus.

Teh kombucha yang difermentasi mengandung ragi dan bakteri usus yang meningkatkan kesehatan, seperti mikroba asam laktat, yang menurut penelitian dikaitkan dengan peningkatan pemrosesan lemak pada tikus.

Namun, hingga saat ini, tidak diketahui apakah kombucha dapat menghasilkan cukup mikroflora untuk mengubah komposisi mikrobioma manusia secara signifikan.

Sebuah studi baru tentang cacing gelang (Caenorhabditis elegans) menemukan bukti bahwa mikroba yang terkait dengan teh kombucha dapat berpengaruh signifikan bagi usus hewan.

Para peneliti di University of North Carolina Chapel Hill mengatakan, cacing yang diberi makan mikroba ini dan bukan makanan lain menunjukkan metabolisme lemak yang 'diatur ulang'.

Baca juga: Bagaimana Fermentasi Membuat Makanan Tahan Lama?

Secara khusus, cacing kombucha menunjukkan penurunan nyata dalam simpanan lemak yang bukan disebabkan oleh gangguan penyerapan nutrisi.

Sebaliknya, analisis lebih lanjut terhadap aktivitas genetik cacing menunjukkan bahwa efek tersebut berasal dari peningkatan protein penghancur lemak yang diproduksi di usus cacing. Efek tersebut, menurut para peneliti, mirip dengan manfaat puasa pada manusia.

Dalam beberapa tahun terakhir, penjualan probiotik, yang mengandung bakteri hidup, dan suplemen prebiotik yang memberi makan mikrobioma usus, telah melonjak seiring dengan munculnya bukti yang menghubungkan mikroba tertentu dengan peningkatan hasil kesehatan.

Meski demikian, para ilmuwan masih perlu mencari tahu bagaimana mikroba masuk ke dalam usus, apa yang mengubah komposisi mikrobioma, dan bagaimana hal tersebut dapat dimanipulasi. Meskipun beberapa penelitian menunjukkan probiotik dapat meningkatkan kesehatan kekebalan tubuh atau gangguan pencernaan, sejauh ini hasilnya masih beragam.

Hampir semua penelitian kombucha dilakukan pada hewan

Khusus untuk kombucha, beberapa penelitian kecil menemukan bahwa minuman tersebut mungkin bermanfaat bagi kesehatan usus mereka yang mengonsumsi makanan ala Barat. Namun, hampir semua penelitian, dilakukan pada model hewan, dan hasilnya mungkin bertentangan.

Baca juga: Studi Ungkap Manfaat Menakjubkan Cokelat bagi Kesehatan

Sampai saat ini, sangat sedikit uji klinis pada manusia yang menguji dampak kombucha terhadap kesehatan usus. Pada tahun 2023, studi klinis percontohan terhadap belasan peserta menemukan bahwa kombinasi kombucha dan makanan kaya akan karbohidrat dapat menurunkan kadar glukosa darah puasa setelah empat minggu dibandingkan dengan plasebo.

Temuan ini menunjukkan bahwa kombucha mungkin memiliki efek anti-diabetes, namun hal ini perlu dikonfirmasi pada kelompok yang lebih besar.

Uji klinis lain yang lebih umum menemukan bahwa mengonsumsi makanan tinggi fermentasi, termasuk kombucha, dapat meningkatkan keragaman mikrobioma dan mengurangi penanda peradangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com