Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Syahfitri Anita
Peneliti

Peneliti Peneliti BRIN di bidang biokimia, zoologi, herpetofauna dan racun hewan.

Trilogi Toksin Hewan: Perbedaan Racun, Toksin, dan Bisa

Kompas.com - 29/04/2024, 16:20 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

"Segala sesuatu beracun, dan tidak ada sesuatu pun yang tidak mengandung racun. Hanya dosis yang menentukan apakah suatu zat beracun atau tidak". Paracelsus (1493-1541)

TULISAN ini bertujuan menambah wawasan pembaca mengenai zat beracun, khususnya yang dihasilkan oleh hewan.

Saya akan membahas tema ini dalam tiga bagian yang sebaiknya dibaca secara berurutan, sehingga saya menyebutnya sebagai Trilogi toksin hewan.

Tulisan yang pertama ini akan membahas perbandingan dan perbedaan racun, bisa, dan toksin pada hewan-hewan yang memilikinya.

Racun (poison), toksin (toxin), dan bisa (venom) adalah kata-kata yang sering digunakan secara bergantian, namun kata-kata tersebut tidaklah sama.

Ketiga substansi ini dapat ditemukan pada berbagai kelompok organisme, mulai dari jamur hingga mamalia, dari bakteri hingga burung.

Misalnya pada mamalia, kukang (slow loris) memiliki bisa yang diproduksi oleh kelenjar pada siku lengan bagian dalam. Terdapat juga burung Pitohui dari Papua Nugini, yang merupakan satu-satunya kelompok burung beracun yang menyimpan racun pada kulit dan bulunya.

Racun adalah zat padat, cair, atau gas yang dapat mengganggu proses kehidupan sel suatu organisme. Racun dapat dihasilkan secara biologi, kimia, atau fisika.

Contoh racun yang umum dikenal sebagai zat mematikan, misalnya, senyawa sianida dan arsenik, tetapi kedua zat ini bukanlah toksin. Walaupun toksin adalah racun, namun tidak semua racun adalah toksin. Jadi, apa yang membedakan racun dan toksin?

Toksin adalah racun yang hanya dihasilkan oleh sel atau organisme hidup. Toksin dapat berupa biomolekul kecil, peptida, atau protein yang dapat menyebabkan gangguan fungsi tubuh pada korban.

Cara kerja toksin bermacam-macam, mulai dari mengganggu proses pencernaan, berikatan dengan enzim tertentu, memblokir saluran ion pada sel-sel sehingga menghambat komunikasi antar sel yang pada akhirnya membuat sel tidak dapat bekerja normal.

Contoh toksin berbahaya adalah batrachotoxin yang diproduksi oleh kelompok jenis katak panah beracun Phyllobates spp. (Dart Frog). Katak beracun ini dapat ditemukan di hutan hujan tropis Amerika Tengah dan Selatan.

Kelompok katak ini memiliki warna yang sangat cerah dan menarik, yang diketahui merupakan bentuk adaptasi evolusioner yang disebut pewarnaan aposematik berfungsi memberikan informasi pada calon pemangsa atau predator bahwa mereka berbahaya.

Bisa atau venom, adalah substansi yang dikenal berasal dari hewan berbahaya seperti ular. Secara sederhana cairan bisa terdiri dari beragam jenis toksin.

Jika, bisa dan racun sama-sama terdiri dari toksin, lalu apa yang membedakan keduanya?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com