Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di Jawa Tengah 11-20 Mei 2024, Ini Wilayahnya

Kompas.com - 15/05/2024, 07:30 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini kekeringan di wilayah Jawa Tengah (Jateng) pada dasarian II atau 11-20 Mei, seiring datangnya musim kemarau 2024.

Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Jateng Sukasno mengatakan, secara umum wilayah di Jateng memang memasuki awal musim kemarau pada Mei 2024.

Namun, ada beberapa wilayah yang masuk awal musim kemarau lebih dahulu pada pertengahan April 2024.

Wilayah tersebut meliputi Kabupaten Rembang bagian selatan, wilayah utara Kabupaten Blora, dan sebagian kecil wilayah selatan Kabupaten Pati.

“Sedangkan yang paling akhir pada bulan Juni Dasarian III (akhir Juni 2024) meliputi Kabupaten Pekalongan bagian selatan, Kabupaten Purbalingga bagian utara, wilayah tenggara Kabupaten Pekalongan, wilayah barat laut Kabupaten Banjarnegara, dan sebagian kecil wilayah barat daya Kabupaten Batang,” ujar Sukasno dikutip dari laman resmi Iklim Jateng.

Baca juga: Mengapa Suhu Dingin Justru Datang Saat Kemarau? Ini Penjelasan BMKG

Wilayah Jateng yang alami kekeringan pada 11-20 Mei

Sukasno menjelaskan, terjadinya kekeringan di Jateng berkaitan dengan suhu udara permukaan rata-rata di wilayah Indonesia pada Januari-Desember 2024 yang diprediksi mengalami anomali antara +0,23 derajat Celsius hingga +0,36 derajat celsius.

“Rata-rata sebesar 0,3 derajat Celsius lebih hangat dibanding periode 1999-2000,” ujar Sukasno saat dikonfirmasi lebih lanjut oleh Kompas.com, Selasa (14/5/2024).

Di sisi lain, Sukasno juga menyinggung soal pengaruh El Nino di Jateng pada musim kemarau 2024.

Untuk diketahui, El Nino adalah fenomena memanasnya suhu muka laut di Samudra Pasifik bagian tengah hingga timur yang menyebabkan kondisi Indonesia menjadi kering dan curah hujan berkurang.

Baca juga: Indonesia Mulai Memasuki Musim Kemarau, Kapan Puncaknya?

Sukasno menyampaikan, El Nino pada tahun ini secara gradual akan beralih menuju fase ENSO netral pada Juni hingga akhir tahun 2024.

Fase netral artinya adalah El Nino tidak berpengaruh terhadap musim kemarau 2024.

“Indeks ENSO pada dasarian I Maret 2024 sebesar +1,59 (El Nino moderat). BMKG dan beberapa pusat iklim dunia memprediksi El Nino secara gradual akan beralih menjadi netral mulai Mei, Juni, dan Juli 2024,” jelas Sukasno.

Ia mengatakan, wilayah Jateng yang berpotensi mengalami kekeringan pada 11-20 Mei 2024 adalah Kabupaten Jepara dengan kategori waspada.

BMKG akan memperbarui data mengenai wilayah mana saja yang berpotensi mengalami kekeringan pada dasarian III atau 21-30 Mei 2024 tanggal 20 Mei 2024.

Baca juga: Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Imbauan BMKG

Terkait potensi kekeringan Jateng pada 11-20 Mei 2024, Sukasno memberikan sejumlah imbauan kepada masyarakat maupun pemerintah.

BMKG meminta agar masyarakat melakukan penghematan air, serta meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya kebakaran hutan dan lahan.

Selain itu, BMKG juga mengimbau untuk masyarakat meminum air yang cukup supaya tidak mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan.

Hindari pula aktivitas yang berat di luar ruangan ketika siang hari, termasuk mewaspadai penyakit yang sering muncul pada musim kemarau.

“Update informasi BMKG melalui website, media sosial, atau aplikasi mobile info BMKG,” pungkas Sukasno.

Baca juga: Indonesia Dilanda Suhu Panas Awal Mei 2024, Benarkah Itu “Heatwave”?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Bayang-bayang Konflik di Laut China Selatan dan Urgensi Penguatan Diplomasi Regional

Bayang-bayang Konflik di Laut China Selatan dan Urgensi Penguatan Diplomasi Regional

Tren
8 Tanda Anak Psikopat yang Jarang Disadari, Orangtua Harus Tahu

8 Tanda Anak Psikopat yang Jarang Disadari, Orangtua Harus Tahu

Tren
30 Ucapan Selamat Hari Lahir Pancasila 2024, Penuh Semangat

30 Ucapan Selamat Hari Lahir Pancasila 2024, Penuh Semangat

Tren
Sejarah Hari Lahir Pancasila 1 Juni, Dicetuskan Soekarno, Dilarang Soeharto

Sejarah Hari Lahir Pancasila 1 Juni, Dicetuskan Soekarno, Dilarang Soeharto

Tren
Membentang Jauh Melampaui Orbit Neptunus, Apa Itu Sabuk Kuiper?

Membentang Jauh Melampaui Orbit Neptunus, Apa Itu Sabuk Kuiper?

Tren
Tarif Promo LRT Jabodebek Dicabut Per 1 Juni 2024, Berapa Tarif Normalnya?

Tarif Promo LRT Jabodebek Dicabut Per 1 Juni 2024, Berapa Tarif Normalnya?

Tren
Iran Buka Pendaftaran Capres Usai Wafatnya Raisi, Syarat Minimal S2

Iran Buka Pendaftaran Capres Usai Wafatnya Raisi, Syarat Minimal S2

Tren
Khutbah Jumat Masjidil Haram dan Masjid Nabawi Bisa Didengarkan dalam Bahasa Indonesia, Ini Caranya

Khutbah Jumat Masjidil Haram dan Masjid Nabawi Bisa Didengarkan dalam Bahasa Indonesia, Ini Caranya

Tren
Ramai Poster “All Eyes on Papua” di Media Sosial, Apa yang Terjadi?

Ramai Poster “All Eyes on Papua” di Media Sosial, Apa yang Terjadi?

Tren
Sosok Nikki Haley, Wanita yang Tulis 'Habisi Mereka' di Rudal Israel

Sosok Nikki Haley, Wanita yang Tulis "Habisi Mereka" di Rudal Israel

Tren
Promo Gratis Masuk Ancol 1-21 Juni 2024, Ini Syarat dan Ketentuannya

Promo Gratis Masuk Ancol 1-21 Juni 2024, Ini Syarat dan Ketentuannya

Tren
Kartu Prakerja Gelombang 69 Dibuka Hari Ini, Klik www.prakerja.go.id

Kartu Prakerja Gelombang 69 Dibuka Hari Ini, Klik www.prakerja.go.id

Tren
7 Kelompok yang Dapat Diskon Tiket Kereta dari KAI, Ada yang Berlaku Seumur Hidup

7 Kelompok yang Dapat Diskon Tiket Kereta dari KAI, Ada yang Berlaku Seumur Hidup

Tren
SIM C1 Resmi Berlaku untuk Motor 250-500 CC, Ini Syarat dan Biayanya

SIM C1 Resmi Berlaku untuk Motor 250-500 CC, Ini Syarat dan Biayanya

Tren
Mulai 2 Juni 2024, Masuk Mekkah Tanpa Izin Haji Bisa Kena Denda, Berapa Besarannya?

Mulai 2 Juni 2024, Masuk Mekkah Tanpa Izin Haji Bisa Kena Denda, Berapa Besarannya?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com