Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Mulai Memasuki Musim Kemarau, Kapan Puncaknya?

Kompas.com - 30/04/2024, 10:30 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan bahwa wilayah Indonesia sudah memasuki musim kemarau pada April 2024.

Meski begitu, tidak semua wilayah secara serentak mengalami awal musim kemarau pada April.

Koordinator Bidang Analisis Variabilitas Iklim BMKG Supari menuturkan, awal musim kemarau di beberapa wilayah Indonesia terjadi pada April, Mei, dan Juni.

“Awal musim kemarau tidak terjadi bersamaan. Ada yang mulainya April, ada yang Mei, ada yang Juni,” ujar Supari saat dihubungi Kompas.com, Senin (29/4/2024).

“Jadi tidak bisa disebut satu waktu untuk seluruh wilayah Indonesia,” lanjutnya.

Musim kemarau di Indonesia tersebut terjadi seiring aktifnya Angin Timuran atau yang lebih dikenal sebagai Monsun Australia.

Lantas, kapan puncak musim kemarau 2024?

Baca juga: Unggahan Menyebut Awal Musim Kemarau Terjadi pada Mei 2024, Benarkah?

Prediksi puncak musim kemarau 2024

Supari menyampaikan, puncak musim kemarau 2024 di wilayah Indonesia akan terjadi pada bulan Agustus.

Puncak musim kemarau pada Agustus 2024 terjadi di 317 Zona Musim (ZOM) atau 45,61 persen dari keseluruhan ZOM Indonesia.

Adapun puncak musim kemarau yang terjadi Agustus 2024 meliputi wilayah:

  • Sebagian Sumatera Selatan
  • Jawa Timur
  • Sebagian besar Pulau Kalimantan
  • Bali
  • Nusa Tenggara Barat (NTB)
  • Nusa Tenggara Timur (NTT)
  • Sebagian besar Pulau Sulawesi
  • Maluku
  • Sebagian besar Pulau Papua.

Sementara 217 ZOM atau 31,22 persen dari total ZOM di Indonesia akan mengalami puncak musim kemarau pada Juli 2024.

Adapun wilayah yang dilanda puncak musim kemarau pada Juli 2024 yakni sebagian besar Pulau Sumatera dan sebagian besar Pulau Jawa.

Namun begitu, terdapat beberapa wilayah yang mengalami puncak musim kemarau pada September 2024 sebanyak 68 ZOM atau 9,78 persen dari total ZOM Indonesia.

Baca juga: BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

Wilayah berpotensi musim kemarau di atas dan bawah normal

Supari menuturkan, sejumlah wilayah Indonesia nantinya berpotensi dilanda musim kemarau di atas dan di bawah normal.

Hal itu berdasarkan perbandingan terhadap rata-rata klimatologi wilayahnya pada periode 1991-2020.

Halaman:

Terkini Lainnya

Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Tren
Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tren
5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

Tren
Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

Tren
Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Tren
Jadwal dan Susunan Peringatan Waisak 2024 di Borobudur, Ada Festival Lampion

Jadwal dan Susunan Peringatan Waisak 2024 di Borobudur, Ada Festival Lampion

Tren
Berkaca dari Kasus Wanita Diteror Teman Sekolah di Surabaya, Apakah Stalker atau Penguntit Bisa Dipidana?

Berkaca dari Kasus Wanita Diteror Teman Sekolah di Surabaya, Apakah Stalker atau Penguntit Bisa Dipidana?

Tren
Studi Ungkap Obesitas pada Anak Bisa Kurangi Setengah Harapan Hidupnya

Studi Ungkap Obesitas pada Anak Bisa Kurangi Setengah Harapan Hidupnya

Tren
Presiden Iran Ebrahim Raisi Meninggal karena Kecelakaan Helikopter, Siapa Penggantinya?

Presiden Iran Ebrahim Raisi Meninggal karena Kecelakaan Helikopter, Siapa Penggantinya?

Tren
Cara Menambahkan Alamat Rumah di Google Maps, Bisa lewat HP

Cara Menambahkan Alamat Rumah di Google Maps, Bisa lewat HP

Tren
3 Idol Kpop yang Tersandung Skandal Burning Sun

3 Idol Kpop yang Tersandung Skandal Burning Sun

Tren
Spesifikasi Helikopter Bell 212 yang Jatuh Saat Membawa Presiden Iran

Spesifikasi Helikopter Bell 212 yang Jatuh Saat Membawa Presiden Iran

Tren
7 Makanan Obat Alami Asam Urat dan Makanan yang Harus Dihindari

7 Makanan Obat Alami Asam Urat dan Makanan yang Harus Dihindari

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com