Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Kompas.com - 20/05/2024, 21:00 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Presiden Iran Ebrahim Raisi meninggal pada usia 63 tahun akibat kecelakaan helikopter pada Minggu (19/5/2024).

Raisi meninggal ketika helikopter yang membawanya pulang dari kunjungan ke perbatasan Azerbaijan jatuh di pegunungan. Total enam orang menjadi korban dalam insiden ini.

Terkait kejadian ini, Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei mengatakan Wakil Presiden Mohammad Mokhber akan mengambil alih jabatan presiden sementara.

"Saya mengumumkan lima hari berkabung di depan umum dan menyampaikan belasungkawa kepada rakyat Iran," kata Khamenei, diberitakan Reuters, Senin (20/5/2024).

Konstitusi Iran mengatur pemilihan presiden baru harus diadakan dalam waktu 50 hari.

Wakil Menteri Luar Negeri Ali Bagheri Kani ditunjuk sebagai penjabat menteri luar negeri setelah Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian juga meninggal dalam kecelakaan itu.

Iran dikenal sebagai negara yang memiliki dua tokoh pemimpin yakni presiden dan pemimpin tertinggi atau supreme leader.

Lalu, apa perbedaan presiden dan pemimpin tertinggi Iran?

Baca juga: Profil Presiden Iran Ebrahim Raisi, Meninggal Kecelakaan Helikopter


Perbedaan presiden vs pemimpin tertinggi Iran

Iran memiliki sistem politik ganda yang membuat negara itu dipimpin kelompok ulama dan kepala pemerintah.

Ayatollah Ali Khamenei (85) menjadi pemimpin tertinggi sejak 1989. Sementara Ebrahim Raisi (63) terpilih sebagai presiden dejak 2022.

Berikut perbedaan presiden dan pemimpin tertinggi Iran.

1. Posisi di kepemimpinan Iran

Pemimpin Tertinggi yang dikenal sebagai Velayat-e Faqih dalam teologi Islam Syiah adalah penguasa tertinggi Iran. Dikutip dari Time, Senin (20/5/2024), Pemimpin Tertinggi juga kepala negara dan panglima tertinggi. 

Jabatan Pemimpin Tertinggi terbentuk setelah Iran berdiri pasca-Revolusi Islam pada 1979. Ayatollah Ruhollah Khomeini yang terlibat dalam usaha deklarasi Iran sebagai republik Islam diangkat menjadi pemimpin tertinggi negara tersebut seumur hidup.

Ayatollah Ali Khamenei menggantikan posisi Khomeini yang meninggal dunia pada 1989.

Sementara itu, presiden Iran adalah kepala cabang eksekutif negara yang dipilih melalui proses pemilu. Presiden memiliki masa jabatan empat tahun.

Presiden mengendalikan pemerintahan dan dapat mempunyai pengaruh terhadap kebijakan negara dan perekonomian negara.

Baca juga: Presiden Iran Ebrahim Raisi Meninggal karena Kecelakaan Helikopter, Ini Daftar Korban Lainnya

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com