Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Presiden Iran Ebrahim Raisi, Meninggal Kecelakaan Helikopter

Kompas.com - 20/05/2024, 15:00 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Presiden Iran Ebrahim Raisi meninggal dalam kecelakaan helikopter yang jatuh di daerah pegunungan dekat perbatasan Azerbaijan pada Minggu (19/5/2024).

Pejabat setempat menyatakan Ebrahim Raisi meninggal dunia setelah puing-puing helikopter hangus yang ditemukan pada Senin (20/5/2024) pagi.

“Presiden Raisi, menteri luar negeri, dan seluruh penumpang helikopter tewas dalam kecelakaan itu,” ujar seorang pejabat senior Iran, dikutip dari Reuters, Senin (20/5/2024).

Kabar kematian Raisi kemudian dikonfirmasi Wakil Presiden Mohsen Mansouri melalui media sosial dan televisi pemerintah.

Ebrahim Raisi terlibat kecelakaan helikopter Bell 212 bersama lima penumpang lainnya, termasuk Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian dan Gubernur Azerbaijan Timur Malek Rahmati.

Kecelakaan terjadi setelah rombongan tersebut pulang ke Iran usai menghadiri acara bersama Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev.

Berikut profil dari Presiden Iran Ebrahim Raisi yang meninggal dunia.

Baca juga: Presiden Iran Ebrahim Raisi Meninggal karena Kecelakaan Helikopter, Ini Daftar Korban Lainnya


Profil Ebrahim Raisi

Ayatullah Hujjat el-Islam Ebrahim Raisol-Sadati yang lebih dikenal sebagai Ebrahim Raisi lahir pada 14 Desember 1960 di Masyhad, Iran.

Pada 1983, Raisi menikah dengan Jamileh Alamolhoda, putri Imam Shalat Jumat Masyhad Ahmad Alamolhoda. Mereka kemudian memiliki dua anak perempuan.

Ebrahim Raisi mulai menjabat sebagai presiden Iran 2021 dari Partai Jame-e Ruhaniat-e Mubarez. Dia pernah mencalonkan diri sebagai presiden pada 2017 namun gagal.

Diberitakan Al Jazeera, Senin (20/5/2024), Raisi mendalami agama sebagai cendekiawan Muslim pada usia 15 tahun dan jaksa pada usia 20-an sebelum terjun ke dunia politik.

Pada 1988, dia menjadi bagian dari komite yang mengawasi eksekusi tahanan politik sehingga membuatnya kurang populer di kalangan negara oposisi Iran seperti Amerika Serikat.

Setahun kemudian, dia diangkat menjadi jaksa di Teheran setelah Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ruhollah Khomeini meninggal.

Raisi naik pangkat di bawah kuasa Pemimpin Agung Ayatollah Ali Khamenei. Dia menjadi ketua lembaga keagamaan terbesar di Masyhad, Astan Quds Razavi sekaligus mengukuhkan posisinya dalam pemerintahan Iran.

Baca juga: Mengapa Presiden Iran Ikut Meresmikan Bendungan di Azerbaijan?

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com