Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Ayah-Anak Berlayar ke Titik Terpencil di Dunia, Ombak dan Badai Bukan Bahaya Terbesar

Kompas.com - 20/05/2024, 12:00 WIB
Diva Lufiana Putri,
Mahardini Nur Afifah

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sepasang penjelajah yang terdiri atas ayah dan anak asal Inggris, berhasil mencapai salah satu tempat paling terpencil di Dunia.

Chris Brown (62), sang ayah, saat ini tengah menjalankan misi menjadi orang pertama yang mengunjungi tempat-tempat terpencil di Bumi atau disebut sebagai a pole of inaccessibility.

Salah satu dari tempat yang sulit diakses tersebut adalah Point Nemo, titik terpencil di lautan yang dijuluki sebagai oceanic pole of inaccessibility.

Ekspedisi terbaru membawanya ke Point Nemo yang terletak di Samudra Pasifik bagian selatan antara Selandia Baru dan Chile, jaraknya sekitar 2.688 kilometer dari daratan.

Titik samudra yang tidak mudah diakses ini sangatlah terpencil. Bahkan, terkadang titik tersebut terasa lebih dekat dengan para astronot di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) dibandingkan siapa pun yang berada di daratan kering terdekat.

"Secara spesifik, ada tiga pulau terdekat yakni Pulau Paskah, Pulau Pitcairn, dan Pulau Maher di Antartika, dan jaraknya 2.688 kilometer dari masing-masing pulau tersebut," ujar Brown kepada IFL Science, Sabtu (18/5/2024).

Baca juga: Mengenal Point Nemo, Lokasi Kuburan Roket dan Sampah Luar Angkasa


Berlayar ke titik terpencil di Bumi

Ditemani putranya, Mika (30), Chris Brown mulai berlayar menyusuri samudra pada 12 Maret 2024 dari Puerto Montt, Chile.

Untuk mencapai titik sejauh ini dari daratan bukanlah hal yang mudah. Mereka menunggang kapal Hanse Explorer. Jenis kapal ini tepat untuk menaklukkan gelombang di atas 7 meter.

Menurut Brown, kapal yang diawaki sekelompok pelaut berpengalaman pun belum tentu menjamin mereka kebal akan dampak perjalanan jauh ke titik terpencil di Bumi.

Beruntungnya, duo penjelajah ayah-anak ini berhasil selamat dan menjadi orang pertama yang bisa sampai dan berenang di Point Nemo.

"Semua pertanyaan ketika kami pergi ke sana adalah, bagaimana caramu melakukan perjalanan di laut?" tutur Brown.

"Awalnya saya tidak punya jawaban karena belum pernah melakukannya. Sekarang kami tahu, jawabannya sangatlah mengerikan," sambung dia.

Selama perjalanan, mereka berulang kali diadang dengan gelombang setinggi rumah standar di Inggris. Mabuk laut hingga badai menjadi menu sehari-hari yang perlu dihadapi.

"Saya tegaskan kalau saya pecinta daratan, saya tidak punya kaki laut, itu pasti," kata ayah dua anak tersebut.

Pria asal Harrogate, North Yorkshire, Inggris itu mengaku, gejolak di laut dan cuaca buruk bukanlah bahaya terbesar bagi awak kapal. Ancaman terbesar adalah jauhnya jarak dengan daratan mana pun.

Halaman:

Terkini Lainnya

Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 12-13 Juni 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 12-13 Juni 2024

Tren
[POPULER TREN] Ormas Keagamaan yang Tolak Izin Tambang | Cara Daftar Akun PPDB Jateng 2024

[POPULER TREN] Ormas Keagamaan yang Tolak Izin Tambang | Cara Daftar Akun PPDB Jateng 2024

Tren
Update Kasus Bos Rental Tewas di Pati: Polisi Tetapkan 4 Orang Tersangka, Korban Diketahui Pernah Lapor Polisi Februari 2024

Update Kasus Bos Rental Tewas di Pati: Polisi Tetapkan 4 Orang Tersangka, Korban Diketahui Pernah Lapor Polisi Februari 2024

Tren
Alasan Pisang Berubah Warna Menjadi Cokelat jika Disimpan Terlalu Lama

Alasan Pisang Berubah Warna Menjadi Cokelat jika Disimpan Terlalu Lama

Tren
Video Cahaya Terang Melintasi Langit Sumatera Selatan, Benarkah Meteor Jatuh?

Video Cahaya Terang Melintasi Langit Sumatera Selatan, Benarkah Meteor Jatuh?

Tren
Komnas Perempuan Kritik Budi Arie Usai Sebut Perempuan Lebih Kejam dari Laki-laki

Komnas Perempuan Kritik Budi Arie Usai Sebut Perempuan Lebih Kejam dari Laki-laki

Tren
Ramai soal Grup Facebook Jual-Beli Kendaraan 'STNK Only' di Pati, Ini Kata Kapolres Pati

Ramai soal Grup Facebook Jual-Beli Kendaraan "STNK Only" di Pati, Ini Kata Kapolres Pati

Tren
2 Menteri Jokowi Buka Suara soal Polwan Bakar Suami karena Judi Online

2 Menteri Jokowi Buka Suara soal Polwan Bakar Suami karena Judi Online

Tren
Berapa Gaji dan Tunjangan Briptu RDW yang Meninggal Dibakar Istri karena Judi Online?

Berapa Gaji dan Tunjangan Briptu RDW yang Meninggal Dibakar Istri karena Judi Online?

Tren
Data Pegawainya Disebut Bocor dan Beredar di 'Dark Web', Ini Penjelasan Kemenko Perekonomian

Data Pegawainya Disebut Bocor dan Beredar di "Dark Web", Ini Penjelasan Kemenko Perekonomian

Tren
4 Fakta Oknum Anggota Polres Yalimo Bawa Kabur Senjata, 4 AK China Raib

4 Fakta Oknum Anggota Polres Yalimo Bawa Kabur Senjata, 4 AK China Raib

Tren
Kronologi Pesawat Wakil Presiden Malawi Hilang saat Berencana Hadiri Pemakaman

Kronologi Pesawat Wakil Presiden Malawi Hilang saat Berencana Hadiri Pemakaman

Tren
41 Link Pengumuman UTBK SNBT 2024 dan Cara Ceknya

41 Link Pengumuman UTBK SNBT 2024 dan Cara Ceknya

Tren
Ahli Ungkap Alasan Beruang dan Harimau di India Urung Berkelahi meski Sudah Ancang-ancang

Ahli Ungkap Alasan Beruang dan Harimau di India Urung Berkelahi meski Sudah Ancang-ancang

Tren
Kronologi Jurnalis Inggris Ditemukan Meninggal di Yunani, Sempat Hilang 4 Hari

Kronologi Jurnalis Inggris Ditemukan Meninggal di Yunani, Sempat Hilang 4 Hari

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com