KOMPAS.com - Helikopter Bell 212 yang ditumpangi Presiden Iran Ebrahim Raisi jatuh di wilayah pegunungan perbatasan Azerbaijan pada Minggu (19/5/2024).
Tak hanya Raisi, kecelakaan helikopter menewaskan lima penumpang lain termasuk Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian dan Gubernur Provinsi Azerbaijan Timur Malek Rahmati.
Kecelakaan ini mengakibatkan helikopter terbakar meninggalkan puing-puing yang ditemukan pada Senin (20/5/2024) pagi.
Baca juga: Profil Presiden Iran Ebrahim Raisi, Meninggal Kecelakaan Helikopter
Helikopter Bell 212 dikembangkan oleh divisi Bell Helicopter dari perusahaan AS Textron Inc. pada pertengahan 1960-an. Divisi tersebut kini bernama Bell Textron.
Dikutip dari Reuters, Senin (20/5/2024), perusahaan itu memproduksi Bell 212 menjadi helikopter angkut untuk militer Kanada sebagai peningkatan dari helikopter Bell 205. Bell 212 juga mengantongi lisensi Italia sebagai AB-212.
Helikopter ini diperkenalkan pada 1971 dan diadopsi menjadi pesawat pelatihan militer di Amerika Serikat dan Kanada.
Dilansir dari Global Air, helikopter Bell 212 memiliki panjang 17,4 meter, tinggi 3,8 meter, dan rentang sayap 14,6 meter.
Bell 212 memiliki berat kosong 2961,5 kg dengan kapasitas bahan bakar 656,3 kg dan muatan maksimal 1766,3 kg.
Perusahaan Bell Helicopter memiliki versi terbaru dari Bell 212 bernama Subaru Bell 412 yang dipakai untuk transportasi polisi, medis, pasukan, industri energi, dan pemadam kebakaran.
Versi terbaru dari Bell 212 diperkirakan dapat membawa penumpang hingga 15 orang.
Helikopter Bell 212 digunakan di lebih dari 60 negara untuk mengangkut orang, membawa peralatan pemadam kebakaran, mengangkut kargo, dan memasang senjata.
Bell 212 juga dioperasikan oleh organisasi non-militer seperti Penjaga Pantai Jepang; lembaga penegak hukum dan pemadam kebakaran Amerika Serikat, serta polisi nasional Thailand.
Baca juga: Presiden Iran Ebrahim Raisi Meninggal karena Kecelakaan Helikopter, Ini Daftar Korban Lainnya