Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir pada 18-19 Mei 2024

Kompas.com - 18/05/2024, 06:00 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan adanya cuaca ekstrem yang akan melanda sejumlah wilayah di Indonesia pada 18-19 Mei 2024.

Adapun cuaca ekstrem tersebut dapat berupa hujan lebat, angin kencang, dan petir yang kemudian dapat memicu bencana hidrometeorologi basah, seperti banjir dan tanah longsor.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto menyebut, kondisi cuaca ekstrem itu dipicu oleh sirkulasi siklonik yang terpantau di Samudra Hindia Barat, Sumatera Barat, Laut China Selatan, Utara Serawak, dan Papua Pegunungan.

Selanjutnya, sirkulasi siklonik tersebut membentuk daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) yang memanjang di Samudra Hindia Barat Daya, Sumatera Utara, dari Laut Sulu hingga Laut China Selatan, Utara Sabah, dan dari Teluk Cendrawasih, hingga Papua.

Adapun daerah perlambatan konvergensi lainnya juga terpantau memanjang dari Laut Andaman hingga Thailand bagian Utara, dari Pesisir Timur Sumatera Utara hingga Selat Malaka, dari Selat Makassar hingga Kalimantan Tengah, dari Laut Banda hingga Sulawesi Tengah, dari Samudra Pasifik Utara, Papua Barat hingga Pesisir Utara Papua.

Selain itu, terdapat pula daerah pertemuan angin (konfluensi) yang terpantau berada di Laut Seram hingga Papua Barat, di Laut Aru, di Laut Arafuru, di Laut Flores, di Laut Jawa, di Laut China Selatan, di Laut Natuna, dan dari Samudra Hindia Selatan NTT hingga Barat Daya
Lampung.

"Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar daerah sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi atau konfluensi tersebut," jelas Guswanto dikutip dari laman BMKG.

Lantas, mana saja wilayah yang berpotensi dilanda hujan lebat, angin kencang, dan petir pada 18-19 Mei 2024?

Baca juga: BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di Jawa Tengah 11-20 Mei 2024, Ini Wilayahnya


Potensi hujan lebat, angin kencang, dan petir pada 18-19 Mei 2024

Lebih lanjut, Guswanto mengungkapkan sejumlah wilayah yang berpotensi dilanda hujan lebat, angin kencang, dan petir pada 18-19 Mei 2024.

Simak daftar wilayahnya di bawah ini:

Sabtu, 18 Mei 2024

1. Wilayah yang berpotensi hujan lebat yang dapat disertai kilat, petir, dan angin kencang:

  • Aceh
  • Sumatera Utara
  • Kepulauan Riau
  • Bengkulu
  • Sumatera Selatan
  • Kepulauan Bangka Belitung
  • Lampung
  • Kalimantan Barat
  • Kalimantan Tengah
  • Kalimantan Utara
  • Kalimantan Timur
  • Sulawesi Utara
  • Sulawesi Tengah
  • Sulawesi Barat
  • Sulawesi Selatan
  • Sulawesi Tenggara
  • Maluku Utara
  • Maluku
  • Papua

2. Wilayah yang berpotensi hujan yang dapat disertai kilat, petir, dan angin kencang:

  • Sumatera Barat
  • Banten
  • Jawa Barat
  • Kalimantan Selatan
  • Gorontalo

3. Wilayah yang berpotensi angin kencang:

  • Jawa Timur
  • Nusa Tenggara Barat
  • Nusa Tenggara Timur

Baca juga: Banjir Mahakam Ulu Kaltim Terparah dalam Sejarah, BMKG Ungkap Penyebabnya

Minggu, 19 Mei 2024

1. Wilayah yang berpotensi hujan lebat yang dapat disertai kilat, petir, dan angin kencang:

  • Aceh
  • Sumatera Utara
  • Riau
  • Kepulauan Riau
  • Bengkulu
  • Sumatera Selatan
  • Kepulauan Bangka Belitung
  • Kalimantan Barat
  • Kalimantan Tengah
  • Kalimantan Utara
  • Kalimantan Timur
  • Sulawesi Tengah
  • Sulawesi Barat
  • Sulawesi Tenggara
  • Maluku Utara
  • Maluku
  • Papua

2. Wilayah yang berpotensi hujan yang dapat disertai kilat, petir, dan angin kencang:

  • Sumatera Barat
  • Banten
  • Jawa Barat
  • Kalimantan Selatan
  • Sulawesi Selatan
  • Papua Barat

3. Wilayah yang berpotensi angin kencang:

  • Jawa Timur
  • Nusa Tenggara Barat
  • Nusa Tenggara Timur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Jelang Puncak Haji, Bus Shalawat Sementara Setop Layani Jemaah

Jelang Puncak Haji, Bus Shalawat Sementara Setop Layani Jemaah

Tren
Bikin Ilmuwan Bingung, Ini 13 Misteri Alam Semesta yang Belum Terpecahkan

Bikin Ilmuwan Bingung, Ini 13 Misteri Alam Semesta yang Belum Terpecahkan

Tren
Mungkinkah 'Psywar' Penonton Pengaruhi Hasil Akhir Pertandingan Sepak Bola?

Mungkinkah "Psywar" Penonton Pengaruhi Hasil Akhir Pertandingan Sepak Bola?

Tren
Asal-usul Nama Borneo, Sebutan Lain dari Pulau Kalimantan

Asal-usul Nama Borneo, Sebutan Lain dari Pulau Kalimantan

Tren
Jokowi Beri Izin Tambang, NU Gercep Bikin PT tapi Muhammadiyah Emoh Tergesa-gesa

Jokowi Beri Izin Tambang, NU Gercep Bikin PT tapi Muhammadiyah Emoh Tergesa-gesa

Tren
Kronologi Bos Rental Mobil Asal Jakarta Dikeroyok Warga hingga Tewas di Pati

Kronologi Bos Rental Mobil Asal Jakarta Dikeroyok Warga hingga Tewas di Pati

Tren
Nilai Tes Ulang Rekrutmen BUMN Lebih Rendah dari yang Pertama, Masih Berpeluang Lolos?

Nilai Tes Ulang Rekrutmen BUMN Lebih Rendah dari yang Pertama, Masih Berpeluang Lolos?

Tren
Pemerintah Tetapkan Idul Adha 1445 H Jatuh pada Senin 17 Juni 2024

Pemerintah Tetapkan Idul Adha 1445 H Jatuh pada Senin 17 Juni 2024

Tren
Teka-teki Penguntitan Jampidsus yang Belum Terjawab dan Kemunculan Drone di Atas Gedung Kejagung

Teka-teki Penguntitan Jampidsus yang Belum Terjawab dan Kemunculan Drone di Atas Gedung Kejagung

Tren
Viral Video Sekuriti Plaza Indonesia Disebut Pukuli Anjing Penjaga, Ini Kata Pengelola dan Polisi

Viral Video Sekuriti Plaza Indonesia Disebut Pukuli Anjing Penjaga, Ini Kata Pengelola dan Polisi

Tren
Tiket KA Blambangan Ekspres Keberangkatan mulai 18 Juni 2024 Belum Bisa Dipesan, Ini Alasannya

Tiket KA Blambangan Ekspres Keberangkatan mulai 18 Juni 2024 Belum Bisa Dipesan, Ini Alasannya

Tren
Panglima Sebut TNI Bukan Lagi Dwifungsi tapi Multifungsi ABRI, Apa Itu?

Panglima Sebut TNI Bukan Lagi Dwifungsi tapi Multifungsi ABRI, Apa Itu?

Tren
Beredar Uang Rupiah dengan Cap Satria Piningit, Bolehkah untuk Bertransaksi?

Beredar Uang Rupiah dengan Cap Satria Piningit, Bolehkah untuk Bertransaksi?

Tren
Laporan BPK: BUMN Indofarma Terjerat Pinjol, Ada Indikasi 'Fraud'

Laporan BPK: BUMN Indofarma Terjerat Pinjol, Ada Indikasi "Fraud"

Tren
5 Perempuan Pertama di Dunia yang Menjadi Kepala Negara, Siapa Saja?

5 Perempuan Pertama di Dunia yang Menjadi Kepala Negara, Siapa Saja?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com