Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Mahakam Ulu Kaltim Terparah dalam Sejarah, BMKG Ungkap Penyebabnya

Kompas.com - 17/05/2024, 13:00 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Mahardini Nur Afifah

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kabupaten Mahakam Ulu, KalimantanTimur (Kaltim) dilanda banjir sejak Senin (13/5/2024) hingga Jumat (17/5/2024).

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mahakam Ulu, Agus Darmawan menyebutkan, banjir Mahakam Ulu menjadi terparah sepanjang sejarah di wilayahnya.

Ketinggian banjir di ibu kota Mahakam Ulu, Ujong Bilah, mencapai 3-4 meter. Banjir Kaltim tersebut dimulai dari Kecamatan Long Apari pada Senin lalu meluas ke wilayah sekitarnya.

“Saat ini, ketinggian air di Ujoh Bilang, ibu kota kabupaten, antara 3-4 meter. Ini banjir terparah sepanjang sejarah di Mahakam Ulu,” ujarnya dikutip dari Kompas.id, Kamis (16/5/2024).

Tingginya banjir membuat rumah warga tenggelam dan hanya terlihat atapnya saja.

Banjir juga merendam kantor pemerintahan, pusat kesehatan masyarakat, toko, sekolah, dan fasilitas publik lainnya.

Karena parahnya kondisi banjir, BPBD baru sanggup mendirikan satu posko di Ujoh Bilang untuk lokasi pengungsian bagi lansia, ibu hamil, dan anak-anak.

Baca juga: Korban Banjir Bandang Sumbar Capai 67 Orang, 20 Masih Hilang, 3 Belum Teridentifikasi

Penyebab banjir Mahakam Ulu Kaltim

Ketua Kelompok Kerja Data dan Informasi Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman, Sepinggan, Balikpapan, Kaltim, Diyan Novrida mengungkap penyebab Mahakam Ulu dilanda banjir paling parah dalam sejarah.

Ia mengungkapkan banjir tersebut disebabkan curah hujan yang sangat tinggi.

Berdasarkan pantauan BMKG, curah hujan pada Rabu (15/5/2024) sudah mencapai 108,5 milimeter yang termasuk kategori sangat lebat.

“(Tercatat) di Pos Hujan Long Melaham,” katanya kepada Kompas.com, Jumat (17/5/2024).

Ia menerangkan, terjadinya hujan sangat lebat dipicu oleh kemunculan pola angin konvergensi atau daerah pertemuan angin di sekitar wilayah Kaltim bagian barat.

Kondisi tersebut menimbulkan pertumbuhan awan-awan konvektif yang menyebabkan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.

“Hujan juga disertai petir dan angin kencang,” jelas Diyan.

Baca juga: Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Potensi hujan lebat masih berlanjut

Potensi hujan lebat di Mahakam Ulu diperkirakan masih berlanjut di beberapa kecamatan di Mahakam Ulu berdasarkan pantauan di Pos Hujan Long Melaham.

Halaman:

Terkini Lainnya

Tips Mengobati Luka Emosional, Berikut 6 Hal yang Bisa Anda Lakukan

Tips Mengobati Luka Emosional, Berikut 6 Hal yang Bisa Anda Lakukan

Tren
Profil Francisco Rivera, Pemain Terbaik Liga 1 Musim 2023/2024

Profil Francisco Rivera, Pemain Terbaik Liga 1 Musim 2023/2024

Tren
Benarkah Pakai Sampo Mengandung SLS dan SLES Bikin Rambut Rontok? Ini Kata Dokter

Benarkah Pakai Sampo Mengandung SLS dan SLES Bikin Rambut Rontok? Ini Kata Dokter

Tren
Dinilai Muluskan Jalan Kaesang, Ini Sosok Penggugat Batas Usia Calon Kepala Daerah

Dinilai Muluskan Jalan Kaesang, Ini Sosok Penggugat Batas Usia Calon Kepala Daerah

Tren
Apa Itu Skala Waktu Greenwich Mean Time (GMT)? Berikut Sejarahnya

Apa Itu Skala Waktu Greenwich Mean Time (GMT)? Berikut Sejarahnya

Tren
Gunung Semeru Hari Ini Erupsi 8 Kali, Tinggi Letusan 400 Meter

Gunung Semeru Hari Ini Erupsi 8 Kali, Tinggi Letusan 400 Meter

Tren
KAI Ancam Pelaku Pelemparan Batu ke Kereta, Bisa Dipidana Penjara Seumur Hidup

KAI Ancam Pelaku Pelemparan Batu ke Kereta, Bisa Dipidana Penjara Seumur Hidup

Tren
5 Wilayah Berpotensi Banjir Rob 1-10 Juni 2024, Mana Saja?

5 Wilayah Berpotensi Banjir Rob 1-10 Juni 2024, Mana Saja?

Tren
Mengapa Anjing Peliharaan Menjulurkan Lidah? Berikut 7 Alasan Umumnya

Mengapa Anjing Peliharaan Menjulurkan Lidah? Berikut 7 Alasan Umumnya

Tren
12 Wilayah yang Berpotensi Kekeringan pada Juni 2024

12 Wilayah yang Berpotensi Kekeringan pada Juni 2024

Tren
Alasan Pekerja yang Sudah Punya Rumah Tetap Harus Jadi Peserta Tapera

Alasan Pekerja yang Sudah Punya Rumah Tetap Harus Jadi Peserta Tapera

Tren
Cara Mengajukan Pinjaman Melalui Layanan Dana Siaga BPJS Ketenagakerjaan, Apa Syaratnya?

Cara Mengajukan Pinjaman Melalui Layanan Dana Siaga BPJS Ketenagakerjaan, Apa Syaratnya?

Tren
Viral, Video Harimau Sumatera Masuk ke Halaman Masjid di Solok, Ini Penjelasan BKSDA

Viral, Video Harimau Sumatera Masuk ke Halaman Masjid di Solok, Ini Penjelasan BKSDA

Tren
Kata 'Duit' Disebut Berasal dari Belanda dan Tertulis di Koin VOC, Ini Asal-usulnya

Kata "Duit" Disebut Berasal dari Belanda dan Tertulis di Koin VOC, Ini Asal-usulnya

Tren
Juru Bahasa Isyarat Saat Konpers Pegi Tersangka Pembunuhan Vina Disebut Palsu, Ini Kata SLBN Cicendo Bandung

Juru Bahasa Isyarat Saat Konpers Pegi Tersangka Pembunuhan Vina Disebut Palsu, Ini Kata SLBN Cicendo Bandung

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com