Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Kompas.com - 14/05/2024, 16:00 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seorang pria (34) yang merupakan warga negara Korea Selatan ditemukan tewas di dalam tong sampah di sebuah waduk di Pattaya, Thailand, Sabtu (11/5/2024).

Otoritas kepolisian Thailand mengatakan, saat ditemukan, mayat tersebut berada di dalam tong sampah yang terbungkus plastik hitam yang berisi semen.

Menurut laporan media Thailand, korban memasuki Thailand untuk tujuan perjalanan pada 30 April 2024. 

Namun, sebelum ditemukan meninggal dunia, korban sempat dinyatakan hilang. Hal ini juga telah dikonfirmasi oleh ibu korban pada 7 Mei 2024.

"Seorang pria tak dikenal menelepon nomor anak saya dan berkata 'Tuan A menyebabkan kerusakan dengan membuang obat-obatan terlarang ke dalam air', dan meminta 3 juta baht (sekitar Rp 1,3 miliar) pada 7  Mei, sekitar pukul 8 pagi," ujar ibu korban, dikutip dari Chosun.

Selain itu, ibu korban juga mengatakan bahwa para penculik mengancam akan memutilasi korban dan menjual organ tubuhnya di pasar gelap jika uangnya tidak dibayarkan paling lambat 8 Mei 2024.

Ibu korban segera melaporkan situasi tersebut ke kedutaan Korea Selatan yang ada di Thailand, dan kemudian meminta kerja sama dari polisi Thailand.

Baca juga: Terjadi Penusukan WNI di Korea Selatan, 1 Orang Dilaporkan Meninggal Dunia


Kronologi korban hilang hingga ditemukan tewas 

Setelah menerima permintaan kerja sama dari kedutaan, polisi Thailand membentuk tim investigasi dan mencari korban.

Selama penyelidikan, kepolisian Thailand menemukan seorang saksi yang mengatakan telah bertemu dengan korban pada 2 Mei 2024.

“Saya terakhir melihatnya di sebuah bar di Huai Khwang, Bangkok pada tanggal 2,” ujar saksi yang tak disebutkan namanya.

Berdasarkan pernyataan tersebut, polisi mengamankan video dari rekaman CCTV yang ada di sekitar tempat penampakan korban tersebut.

Berdasarkan rekaman CCTV, pada 3 Mei 2024 sekitar pukul 02.00 pagi, tampak dua pria Korea Selatan yang berangkat menuju Pattaya bersama korban yang saat itu mengenakan kaos putih di dalam kendaraan.

Mereka kemudian mengganti kendaraan mereka ke truk pikap dan menyewa sebuah tempat yang berada di dekat Danau Maprachan di Pattaya.

Polisi menyatakan, kedua kendaraan yang digunakan dalam aksi kejahatan tersebut merupakan mobil sewaan.

Pada 4 Mei 2024 malam, truk pikap tersebut dilaporkan terlihat keluar dari penginapan dengan penutup kain hitam dan benda hitam di baknya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Misteri Mayat Dalam Toren di Tangsel, Warga Mengaku Dengar Keributan

Misteri Mayat Dalam Toren di Tangsel, Warga Mengaku Dengar Keributan

Tren
China Blokir “Influencer” yang Hobi Pamer Harta, Tekan Materialisme di Kalangan Remaja

China Blokir “Influencer” yang Hobi Pamer Harta, Tekan Materialisme di Kalangan Remaja

Tren
Poin-poin Draft Revisi UU Polri yang Disorot, Tambah Masa Jabatan dan Wewenang

Poin-poin Draft Revisi UU Polri yang Disorot, Tambah Masa Jabatan dan Wewenang

Tren
Simulasi Hitungan Gaji Rp 2,5 Juta setelah Dipotong Iuran Wajib Termasuk Tapera

Simulasi Hitungan Gaji Rp 2,5 Juta setelah Dipotong Iuran Wajib Termasuk Tapera

Tren
Nilai Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024 di Atas Standar Belum Tentu Lolos, Apa Pertimbangan Lainnya?

Nilai Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024 di Atas Standar Belum Tentu Lolos, Apa Pertimbangan Lainnya?

Tren
Mulai 1 Juni, Dana Pembatalan Tiket KA Dikembalikan Maksimal 7 Hari

Mulai 1 Juni, Dana Pembatalan Tiket KA Dikembalikan Maksimal 7 Hari

Tren
Resmi, Tarik Tunai BCA Lewat EDC di Retail Akan Dikenakan Biaya Rp 4.000

Resmi, Tarik Tunai BCA Lewat EDC di Retail Akan Dikenakan Biaya Rp 4.000

Tren
Orang Terkaya Asia Kembali Gelar Pesta Prewedding Anaknya, Kini di Atas Kapal Pesiar Mewah

Orang Terkaya Asia Kembali Gelar Pesta Prewedding Anaknya, Kini di Atas Kapal Pesiar Mewah

Tren
Ngaku Khilaf Terima Uang Rp 40 M dari Proyek BTS 4G, Achsanul Qosasi: Baru Kali Ini

Ngaku Khilaf Terima Uang Rp 40 M dari Proyek BTS 4G, Achsanul Qosasi: Baru Kali Ini

Tren
Poin-poin Revisi UU TNI yang Tuai Sorotan

Poin-poin Revisi UU TNI yang Tuai Sorotan

Tren
Tak Lagi Menjadi Sebuah Planet, Berikut 6 Fakta Menarik tentang Pluto

Tak Lagi Menjadi Sebuah Planet, Berikut 6 Fakta Menarik tentang Pluto

Tren
Daftar 146 Negara yang Mengakui Palestina dari Masa ke Masa

Daftar 146 Negara yang Mengakui Palestina dari Masa ke Masa

Tren
Apa Itu Tapera, Manfaat, Besaran Potongan, dan Bisakah Dicairkan?

Apa Itu Tapera, Manfaat, Besaran Potongan, dan Bisakah Dicairkan?

Tren
Cara Memadankan NIK dan NPWP, Terakhir Juni 2024

Cara Memadankan NIK dan NPWP, Terakhir Juni 2024

Tren
Rekan Kerja Sebut Penangkapan Pegi Salah Sasaran, Ini Alasannya

Rekan Kerja Sebut Penangkapan Pegi Salah Sasaran, Ini Alasannya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com