Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Berhenti Minum Teh Selama Sebulan?

Kompas.com - 14/05/2024, 08:00 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menyeruput secangkir teh setiap pagi adalah salah satu aktivitas yang sering  dilakukan oleh masyarakat Indonesia.

Teh digemari karena mengandung kafein yang dapat menstimulan otak untuk meningkatkan energi dan memperbaiki suasana hati.

Namun, konsumsi teh juga sering sering menimbulkan efek samping pada sebagain orang, terutama pada mereka yang memiliki gangguan pada penyerapan zat besi.

Dikutip dari Kompas.com, Minggu (12/5/2024), teh mengandung senyawa fenolik yang dapat mengganggu penyerapan zat besi, sehingga menghambat pembentukan zat besi kompleks di lapisan usus.

Zat besi merupakan mineral penting yang dapat membantu mengangkat oksigen ke darah untuk kemudian dialirkan ke seluruh tubuh.

Adapun terlalu sedikit zat besi dapat menyebabkan tubuh kekurangan zat besi, yang berakibat pada kelelahan dan penurunan kekebalan tubuh.

Oleh karena itu, terkadang beberapa orang dianjurkan untuk tidak mengonsumsi teh sama sekali.

Lantas, apa yang terjadi pada tubuh jika berhenti minum teh selama sebulan?

Baca juga: Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Minum Teh Setelah Makan?


Efek berhenti minum teh selama sebulan

Ahli gizi dari Rumah Sakit Dr LH Hiranandani, Powai, Mumbai, Richa Anand mengatakan, tidak meminum teh selama satu bulan dapat memberikan perubahan yang sehat pada tubuh.

Beberapa manfaat yang mungkin bisa didapatkan seperti berkurangnya asupan kafein, meningkatkan kualitas tidur, serta mengurangi rasa cemas, dikutip dari Indian Express.

Selain itu, ketika teh dikonsumsi dalam jumlah besar, teh dapat memiliki efek diuretik ringan, sehingga berhenti minum teh akan membantu memperbaiki masalah dehidrasi.

Manfaat lain yang bisa didapatkan tubuh ketika berhenti minum teh dalam sebulan yakni dapat mengurangi radikal bebas dalam tubuh, sehingga meningkatkan kesehatan sel.

Hal ini dapat membantu mencegah penyakit pencernaan dan beberapa jenis kanker.

Adapun, beberapa ahli memiliki pendapat berbeda terkait berhenti minum teh dalam sebulan.

Bagi beberapa orang, mengonsumsi teh memberikan mereka kenyamanan dan relaksasi, sehingga berhenti meminumnya dapat menyebabkan perubahan psikologis seperti hilangnya kenyamanan dan kepuasan.

Ahli gizi fungsional, CEO, dan pendiri iThrive, Mugdha Pradhan mengatakan, berhenti minum teh dapat menyebabkan seseorang mengalami penarikan kafein.

“Jika Anda seorang peminum teh biasa dan Anda berhenti minum teh, Anda akan mengalami penarikan kafein, tingkat keparahan dan durasinya berbeda-beda pada setiap orang," ujarnya.

Gejala-gejala yang umum terjadi adalah kelelahan, kabut otak, kurang fokus, kantuk, dan sakit kepala.

Namun, ia menambahkan bahwa hal ini biasanya hanya berlangsung selama beberapa hari hingga tubuh menyesuaikan diri dengan kadar kafein yang berkurang.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Jaga Kesehatan, Jemaah Haji Diimbau Umrah Wajib Pukul 22.00 atau 09.00

Jaga Kesehatan, Jemaah Haji Diimbau Umrah Wajib Pukul 22.00 atau 09.00

Tren
Sisa Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2024, Ada Berapa Tanggal Merah?

Sisa Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2024, Ada Berapa Tanggal Merah?

Tren
4 Tanda yang Menunjukkan Orangtua Psikopat, Apa Saja?

4 Tanda yang Menunjukkan Orangtua Psikopat, Apa Saja?

Tren
SIM Diganti NIK Mulai 2025, Kapan Masyarakat Harus Ganti Baru?

SIM Diganti NIK Mulai 2025, Kapan Masyarakat Harus Ganti Baru?

Tren
Dirjen Dikti: Rektor Harus Ajukan UKT 2024 dan IPI Tanpa Kenaikan

Dirjen Dikti: Rektor Harus Ajukan UKT 2024 dan IPI Tanpa Kenaikan

Tren
Warganet Sebut Pemakaian Kain Gurita Bayi Bisa Cegah Hernia, Benarkah?

Warganet Sebut Pemakaian Kain Gurita Bayi Bisa Cegah Hernia, Benarkah?

Tren
Saat Jokowi Sebut UKT Akan Naik Tahun Depan, tapi Prabowo Ingin Biaya Kuliah Turun

Saat Jokowi Sebut UKT Akan Naik Tahun Depan, tapi Prabowo Ingin Biaya Kuliah Turun

Tren
Bolehkah Polisi Hapus 2 Nama DPO Pembunuhan Vina yang Sudah Diputus Pengadilan?

Bolehkah Polisi Hapus 2 Nama DPO Pembunuhan Vina yang Sudah Diputus Pengadilan?

Tren
Kisah Nenek di Jepang, Beri Makan Gratis Ratusan Anak Selama Lebih dari 40 Tahun

Kisah Nenek di Jepang, Beri Makan Gratis Ratusan Anak Selama Lebih dari 40 Tahun

Tren
Ramai soal Uang Rupiah Diberi Tetesan Air untuk Menguji Keasliannya, Ini Kata BI

Ramai soal Uang Rupiah Diberi Tetesan Air untuk Menguji Keasliannya, Ini Kata BI

Tren
Benarkah Pegawai Kontrak yang Resign Dapat Uang Kompensasi?

Benarkah Pegawai Kontrak yang Resign Dapat Uang Kompensasi?

Tren
Peneliti Ungkap Hujan Deras Dapat Picu Gempa Bumi, Terjadi di Perancis dan Jepang

Peneliti Ungkap Hujan Deras Dapat Picu Gempa Bumi, Terjadi di Perancis dan Jepang

Tren
Pengguna Jalan Tol Wajib Daftar Aplikasi MLFF Cantas, Mulai Kapan?

Pengguna Jalan Tol Wajib Daftar Aplikasi MLFF Cantas, Mulai Kapan?

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Kekeringan Juni-November 2024, Ini Daftar Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Kekeringan Juni-November 2024, Ini Daftar Wilayahnya

Tren
Ada Potensi Kekeringan dan Banjir secara Bersamaan Saat Kemarau 2024, Ini Penjelasan BMKG

Ada Potensi Kekeringan dan Banjir secara Bersamaan Saat Kemarau 2024, Ini Penjelasan BMKG

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com