KOMPAS.com - Venezuela diprediksi akan menjadi negara pertama dalam sejarah modern yang kehilangan semua gletsernya.
Sebelum gletser terakhirnya mencair, Venezuela telah kehilangan setidaknya enam gletser lainnya dalam satu abad terakhir.
Sebagai informasi, gletser merupakan bongkahan besar berupa kristal es, salju, yang berasal dari darat dan bergerak perlahan menuruni lereng.
Negara ini pernah menjadi rumah bagi enam gletser di Pegunungan Sierra Nevada de Merida yang terletak 5.000 meter di atas permukaan laut, dikutip dari The Guardian, Rabu (8/5/2024).
Lima dari enam gletser tersebut sudah hilang pada 2011 dan menyisakan gletser Humboldt atau yang dikenal dengan La Corona.
Kini, gletser Humboldt telah menyusut hingga luasnya kurang dari dua hektar dan turunkan statusnya dari gletser menjadi ladang es.
Baca juga: Setelah 37 Tahun Hilang, Jasad Pendaki Ditemukan di Gletser Swiss yang Mencair
Ahli glasiologi dari Universitas Durham, Caroline Clason mengungkapkan bahwa sejak tahun 2000-an, sudah tidak banyak lapisan gletser di Venezuela.
Selain itu, peneliti dari Universitas Los Andes, Kolombia menjelaskan bahwa pada Maret 2023 gletser sudah menyusut dari 450 hektar menjadi hanya dua hektar, dilansir dari BBC, Kamis (9/5/2024).
Lalu pada Desember 2023, pemerintah Venezuela mengumumkan proyek untuk menutupi sisa es dengan selimut termal.
Harapannya, cara tersebut diharapkan dapat membendung atau membalikkan proses pencairan es.
Namun langkah tersebut menuai kritik dari para ilmuwan iklim lokal yang memperingatkan bahwa penutup tersebut justru dapat mencemari habitat sekitarnya dengan partikel plastik karena degradasinya.
Profesor Ilmu Sistem Bumi dari University College London, Inggris, Mark Maslin mengatakan, hilangnya gletser di gunung tidak bisa langsung diperbaiki.
Hal ini karena selama bulan-bulan musim panas, gletser memerlukan es yang cukup untuk memantulkan sinar Matahari dan menjaga udara di sekitarnya tetap sejuk.
“Setelah gletser hilang, sinar Matahari akan memanaskan tanah, menjadikannya lebih hangat, dan memperkecil kemungkinan terbentuknya es selama musim panas,” ungkapnya.
Baca juga: Gletser Tertua Berumur 2,9 Miliar Tahun Ditemukan Tersembunyi di Bawah Ladang Emas Afrika Selatan
Peneliti cuaca ekstrem, Maximiliano Herrera mengungkapkan, negara berikutnya yang kemungkinan besar akan kehilangan gletser adalah Indonesia, Meksiko, dan Slovenia.