KOMPAS.com - Gerakan Blockout 2024 viral di media sosial, mulai dari Instagram, TikTok, dan X (dulunya Twitter).
Gerakan Blockout 2024 mendesak pengguna untuk memblokir akun selebriti yang bungkam mengenai krisis kemanusiaan di Gaza, Palestina.
Dilansir dari Al Jazeera, gerakan Blockout 2024 muncul setelah perhelatan Met Gala yang digelar New York, Amerika Serikat pada 6 Mei 2024.
Lantas, apa itu gerakan Blockout 2024?
Baca juga: Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...
Blockout 2024 adalah gerakan seruan online untuk memblokir akun media sosial aktor Hollywood hingga influencer atas sikap mereka yang abai terhadap peperangan di Gaza, Palestina.
Sejumlah pengguna TikTok, Instagram, dan X mulai mengedarkan daftar selebriti dan bisnis milik mereka untuk diblokir.
Tujuan gerakan ini adalah untuk mengurangi penghasilan selebriti tersebut melalui iklan di platform media sosial.
Gerakan Blockout 2024 muncul setelah acara tahunan Met Gala yang digelar di New York, Amerika Serikat pada Senin (6/5/2024).
Dikutip dari TBS News, banyak pengguna media sosial yang kecewa kepada tokoh-tokoh elite usai mereka tampil mengenakan gaun mewah di acara tersebut namun abai terhadap krisis kemanusiaan.
Kritikus online menyoroti kesenjangan antara kemewahan dan isu-isu sosial, termasuk peperangan di Gaza, Palestina yang tidak pernah digaungkan oleh selebriti tersebut.
Gerakan ini menyebabkan beberapa aktris dan aktor Hollywood seperti Selena Gomez, Zendaya, Kim Kardashian, hingga Beyonce dan Rihanna, kehilangan jutaan pengikut di Instagram.
Baca juga: Pasukan Israel Lelah, Tolak Perintah Invasi ke Kota Rafah, Gaza
Gerakan Blockout 2024 muncul ketika influencer TikTok Halye Kalil dengan 9,9 juta pengikut melakukan sinkronisasi bibir dengan kalimat "Biarkan mereka makan kue" di luar Met Gala.
Kalimat tersebut mirip dengan Revolusi Perancis ketika Ratu Perancis Marie Antoinette tidak peduli terhadap penderitaan orang miskin.
Video Kalil itu menuai kemarahan karena dilatarbelakangi oleh krisis kelaparan di Gaza pasca peperangan dengan Israel.
Pada 10 Mei 2024, Kalil mengeluarkan pernyataan dan meminta maaf atas video tersebut.