Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

Kompas.com - 24/05/2024, 17:30 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Mahardini Nur Afifah

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini kekeringan di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada Senin (20/5/2024) hingga Jumat (31/5/2024).

Kepala Stasiun Klimatologi BMKG DIY, Reni Kraningtyas, menyampaikan potensi kekeringan DIY pada akhir Mei 2024 berkaitan dengan hari tanpa hujan yang terjadi dalam durasi panjang atau selama 21-30 hari ketika musim kemarau.

Namun, ia memastikan potensi kekeringan di DIY tidak berkaitan dengan El Nino karena fenomena ini sudah meluruh ke kondisi netral atau normal pada Mei 2024.

Untuk diketahui, El Nino adalah fenomena memanasnya suhu muka laut di Samudera Pasifik bagian tengah hingga timur yang menyebabkan Indonesia dalam kondisi kering dan curah hujan berkurang.

“Monitoring hari tanpa hujan berturut-turut update 20 Mei 2024 di wilayah DI Yogyakarta berdasarkan data-data yang sudah masuk pada dasarian II (tanggal 11 s/d 20) dari pos hujan yang tersebar di wilayah DIY,” ujar Reni, kepada Kompas.com, Jumat (24/5/2024).

Baca juga: Kenapa Pagi Hari Terasa Dingin Saat Indonesia Dilanda Suhu Panas? Ini Kata BMKG

Wilayah yang berpotensi mengalami hari tanpa hujan

Reni mengatakan, beberapa wilayah di DIY mengalami hari tanpa hujan dengan durasi sangat pendek (1-5 hari), pendek (6-10 hari), menengah (11-20 hari), dan sangat panjang (21-30 hari, berpotensi kekeringan).

Berikut wilayah DIY yang mengalami hari tanpa hujan dengan durasi sangat pendek, pendek, dan menengah:

1. Sangat pendek

  • Kabupaten Kulon Progo:
    • Kokap.

2. Pendek:

  • Kabupaten Bantul:
    • Dlingo.
  • Kota Yogyakarta:
    • Tegalrejo
    • Danurejan.
  • Kabupaten Gunung Kidul:
    • Nglipar
    • Patuk
    • Panggang
    • Semanu
    • Purwosari
    • Playen
    • Gedangsari
    • Wonosari
    • Saptosari
    • Ngawen.

3. Menengah:

  • Kabupaten Kulon Progo
    • Samigaluh
    • Nanggulan
    • Kalibawang.
  • Kabupaten Sleman
    • Kalasan
    • Godean
    • Tempel
    • Seyegan
    • Minggir
    • Moyudan.

Baca juga: Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Wilayah DIY yang berpotensi kekeringan

Sementara itu, berikut wilayah DIY yang berpotensi mengalami kekeringan pada akhir Mei 2024:

Kabupaten Bantul:

  • Jetis
  • Bantul
  • Pundong
  • Kasihan
  • Bambanglipuro
  • Imogiri
  • Banguntapan
  • Pandak
  • Sewon
  • Srandakan
  • Pleret
  • Kretek
  • Sanden
  • Pajangan
  • Sedayu
  • Piyungan.

Kabupaten Gunung Kidul:

  • Tepus
  • Paliyan
  • Tanjungsari
  • Girisubo
  • Rongkop
  • Semin
  • Ponjong
  • Karangmojo.

Kota Yogyakarta:

  • Umbulharjo.

Kabupaten Kulon Progo:

  • Wates
  • Pengasih
  • Galur
  • Sentolo
  • Temon
  • Panjatan
  • Lendah.

Kabupaten Sleman:

  • Cangkringan
  • Ngemplak
  • Gamping
  • Prambanan
  • Pakem
  • Berbah
  • Depok
  • Sleman
  • Turi
  • Ngaglik
  • Mlati.

Baca juga: Indonesia Dilanda Suhu Panas Awal Mei 2024, Benarkah Itu “Heatwave”?

Imbauan BMKG

Berkaitan dengan potensi kekeringan di DIY pada akhir Mei 2024, Reni meminta masyarakat untuk mewaspadai kondisi ini karena dapat memicu kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Kekeringan juga dapat menyebabkan dehidrasi atau kekurangan cairan, serta krisis air bersih.

“Petani diimbau menyesuaikan pola tanam. Namun, yang perlu menjadi perhatian pula bahwa pada bulan Agustus tanda-tanda La Nina akan muncul dan memengaruhi iklim di DIY,” ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Apa Efek Samping Obat Asam Lambung Golongan PPI seperti Lansoprazole dan Omeprazole?

Apa Efek Samping Obat Asam Lambung Golongan PPI seperti Lansoprazole dan Omeprazole?

Tren
NASA Akan Kirim Bintang Palsu ke Orbit Bumi, untuk Menyaingi Matahari?

NASA Akan Kirim Bintang Palsu ke Orbit Bumi, untuk Menyaingi Matahari?

Tren
Gelombang Panas Serang Sejumah Negara, Bagaimana dengan Indonesia?

Gelombang Panas Serang Sejumah Negara, Bagaimana dengan Indonesia?

Tren
Kapan Tiket Konser Bruno Mars Bisa Dibeli? Ini Perkiraan Harga dan Cara Belinya

Kapan Tiket Konser Bruno Mars Bisa Dibeli? Ini Perkiraan Harga dan Cara Belinya

Tren
Warganet Mengeluh Kedinginan di Pagi Hari pada Musim Kemarau, BMKG Jelaskan Penyebabnya

Warganet Mengeluh Kedinginan di Pagi Hari pada Musim Kemarau, BMKG Jelaskan Penyebabnya

Tren
10 Suplemen yang Bisa Dikonsumsi untuk Memperpanjang Umur

10 Suplemen yang Bisa Dikonsumsi untuk Memperpanjang Umur

Tren
Siap-siap, KAI Buka Lowongan 23-25 Juni 2024, Lulusan SMA Bisa Daftar

Siap-siap, KAI Buka Lowongan 23-25 Juni 2024, Lulusan SMA Bisa Daftar

Tren
Harga Elpiji 5,5 Kg dan 12 Kg Seluruh Indonesia per 1 Juli 2024

Harga Elpiji 5,5 Kg dan 12 Kg Seluruh Indonesia per 1 Juli 2024

Tren
Prakiraan BMKG: Inilah Wilayah yang Masih Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 22-23 Juni 2024

Prakiraan BMKG: Inilah Wilayah yang Masih Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 22-23 Juni 2024

Tren
[POPULER TREN] Jadwal Laga Indonesia Vs Singapura Piala AFF U16 2024 | Kopi Bisa Mengurangi Risiko Batu Ginjal

[POPULER TREN] Jadwal Laga Indonesia Vs Singapura Piala AFF U16 2024 | Kopi Bisa Mengurangi Risiko Batu Ginjal

Tren
Apa Itu Kartu Merah Muda yang Dipakai di Copa America?

Apa Itu Kartu Merah Muda yang Dipakai di Copa America?

Tren
Apa Perbedaan Teleskop Refraktor dan Teleskop Rreflektor?

Apa Perbedaan Teleskop Refraktor dan Teleskop Rreflektor?

Tren
Mengapa Mei Terasa Lama sedangkan Juni Cepat Berlalu? Ini Kata Psikolog

Mengapa Mei Terasa Lama sedangkan Juni Cepat Berlalu? Ini Kata Psikolog

Tren
10 Tanaman Penghasil Oksigen Saat Malam Hari, Bisa Diletakkan dalam Rumah

10 Tanaman Penghasil Oksigen Saat Malam Hari, Bisa Diletakkan dalam Rumah

Tren
Apakah Konsultasi ke Psikiater Ditanggung BPJS Kesehatan?

Apakah Konsultasi ke Psikiater Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com