KOMPAS.com - Korps Lalu Lintas Kepolisian Negara Republik Indonesia (Korlantas Polri) akan mengganti nomor surat izin mengemudi (SIM) dengan nomor induk kependudukan (NIK) pada Kartu Tanda Penduduk (KTP).
Direktur Registrasi dan Identifikasi (Dirregident) Korlantas Polri, Brigjen Pol Yusri Yunus menyampaikan, rencana NIK jadi nomor SIM tersebut akan dilaksanakan mulai 2025.
"Insyaallah tahun depan, kita kan harus tertib. Mudah-mudahan tahun depan sudah bisa mulai, pelan-pelan," ujarnya, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (24/5/2024).
Baca juga: Benarkah SIM C Mati Bisa Diperpanjang Tanpa Buat Baru?
Yusri menjelaskan, pemerintah berencana menerapkan kebijakan single data atau data tunggal menggunakan NIK yang dimiliki oleh setiap penduduk Indonesia.
Kebijakan data tunggal pun telah diberlakukan Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan dengan memadankan nomor pokok wajib pajak (NPWP) dan NIK.
Pemadanan NIK dan NPWP tersebut diklaim bertujuan untuk mewujudkan administrasi perpajakan yang efektif dan efisien.
"Nah, polisi sudah antusias dengan single data. Single data itu, misalnya, buka NIK langsung keluar (informasi) KTP dan SIM, itu namanya single data lebih praktis," kata Yusri.
Yusri memastikan, kebijakan penggantian nomor SIM dengan NIK bukan berarti masyarakat harus membuat SIM di domisili sesuai KTP.
Menurutnya, selama memiliki KTP elektronik yang berlaku seumur hidup, masyarakat bebas memilih kantor polisi untuk membuat SIM.
Belum lagi, SIM saat ini berlaku secara nasional, sehingga bisa digunakan di seluruh wilayah Indonesia.
"Bebas, kamu kalau di Bandung pakai KTP Jakarta kan bisa, alamatmu tetap alamat yang sama. Kan nasional SIM-nya sekarang," tutur Yusri.
"Tidak kayak zaman dulu adanya SIM Polda Metro Jaya, SIM Polda Jawa Barat, sekarang kan tidak, nasional, kan?" sambungnya.
Baca juga: Cara Aktivasi IKD untuk Akses Layanan Publik, Bansos, dan SIM Online