Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lubang Ozon di Antartika Pengaruhi Keturunan Anjing Laut dan Penguin

Kompas.com - 27/04/2024, 19:23 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Selama 25 tahun terakhir, lubang ozon yang terbentuk di Antartika mulai menyusut. Namun, dalam empat tahun terakhir, meskipun lubangnya telah mengecil, lubang tersebut tetap bertahan dalam jangka waktu yang sangat lama.

Saat ini adalah awal musim panas, yang merupakan periode penting bagi pertumbuhan tanaman baru di pesisir Antartika dan puncak musim kawin penguin dan anjing laut.

Hal tersebut menjadi mengkhawatirkan. Ketika lubang ozon terbentuk, lebih banyak sinar ultraviolet yang menembus atmosfer. Jadi, meskipun penguin dan anjing laut memiliki lapisan pelindung, anak-anak mereka mungkin lebih rentan.

Mengapa ozon penting?

Selama setengah abad terakhir, manudia merusak lapisan pelindung ozon bumi dengan menggunakan klorofluorokarbon (CFC) dan bahan kimia terkait.

Karena CFC mempunyai masa hidup yang panjang, diperlukan waktu puluhan tahun sebelum CFC benar-benar hilang dari atmosfer. Akibatnya, kita masih melihat terbentuknya lubang ozon setiap tahunnya.

Baca juga: Bukan Cuma Gas Pelindung Bumi, Ozon Ternyata Juga Polutan bagi Manusia

Bagian terbesar dari kerusakan ozon terjadi di Antartika. Ketika lubang terbentuk, indeks UV berlipat ganda, mencapai tingkat ekstrim.

Untungnya, di darat sebagian besar spesies tidak aktif dan terlindungi di bawah salju ketika lubang ozon terbuka pada awal musim semi (September hingga November).

Kehidupan laut dilindungi oleh lapisan es laut dan hutan lumut Antartika berada di bawah salju. Lapisan es yang melindungi ini telah membantu melindungi sebagian besar kehidupan di Antartika dari penipisan ozon hingga saat ini.

Apa pengaruh radiasi UV yang lebih kuat terhadap ekosistem?

Jika lubang ozon bertahan lebih lama, hewan yang berkembang biak di musim panas di sekitar garis pantai Antartika yang luas akan terkena pantulan radiasi UV tingkat tinggi. Lebih banyak sinar UV yang bisa menembus, dan es serta salju sangat reflektif, memantulkan sinar ini ke mana-mana.

Pada manusia, paparan sinar UV yang tinggi meningkatkan risiko kanker kulit dan katarak. Meskipun penguin dan anjing laut memiliki perlindungan kulit, mata mereka tidak terlindungi.

Baca juga: Kenapa Antartika Disebut Gurun?

Lantas, apakah sinar UV menimbulkan kerusakan? Hal ini tidak diketahui pasti. Sangat sedikit penelitian yang melaporkan pengaruh radiasi UV terhadap hewan di Antartika.

Sebagian besar dilakukan di kebun binatang, tempat para peneliti mempelajari apa yang terjadi jika hewan dipelihara di bawah cahaya buatan.

Meski demikian, hasilnya menunjukkan hal yang memprihatinkan. Lebih banyak radiasi UV di awal musim panas bisa sangat merusak hewan muda, seperti anak penguin dan anak anjing laut yang menetas atau lahir di akhir musim semi.

Bagaimana dengan makhluk laut? Krill akan menyelam lebih dalam ke kolom air jika radiasi UV terlalu tinggi, sedangkan telur ikan biasanya memiliki melanin, senyawa pelindung yang sama seperti manusia, meski tidak semua tahap kehidupan ikan terlindungi dengan baik.

Empat dari lima tahun terakhir telah terjadi pengurangan luas es di lautan, yang merupakan dampak langsung dari perubahan iklim.

Lebih sedikit es laut berarti lebih banyak sinar UV yang dapat menembus lautan, sehingga mempersulit fitoplankton dan krill Antartika untuk bertahan hidup.

Banyak hal yang bergantung pada makhluk kecil ini, yang membentuk dasar jaring makanan. Jika mereka lebih sulit untuk bertahan hidup, kelaparan akan berdampak pada rantai makanan. Perairan Antartika juga semakin hangat dan asam akibat perubahan iklim.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com