Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/04/2024, 12:35 WIB
Monika Novena,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Meski suhunya sangat dingin, Antartika ternyata disebut juga sebagai gurun.

Kenapa begitu?

Baca juga: Gunung Berapi di Antartika Semburkan Emas Saat Terjadi Erupsi

Sebelum melangkah lebih jauh, mari kita lihat terlebih dahulu seperti apa definisi gurun.

Mengutip IFL Science, Senin (15/4/2024) tidak ada kriteria ketat mengenai apa yang dimaksud dengan gurun.

Namun gurun seringkali didefinisikan sebagai bentang alam yang menerima curah hujan atau salju sedikit, kira-kira kurang dari 25 sentimeter per tahun.

Nah, Antartika sangat cocok dengan definisi gurun ini.

Perkiraan curah hujan atau salju di sana memang bervariasi, namun jumlah rata-ratanya di seluruh Antartika diperkirakan sekitar 15 sentimeter per tahun.

Akan tetapi beberapa wilayah di Antartika lebih kering dibandingkan tempat lain.

Wilayah pesisir tertentu dapat menerima curah hujan yang cukup besar, sedangkan area yang letaknya jauh di pedalaman (jauh dari sumber kelembapan), hanya menerima curah hujan kurang dari beberapa sentimeter setiap tahunnya.

Contohnya saja, dikatakan bahwa beberapa bagian Antartika, seperti Lembah Kering McMurdo, belum pernah mengalami setetes hujan pun atau satu pun kepingan salju selama jutaan tahun.

Meskipun beberapa ilmuwan meragukan pernyataan ini, lembah yang berangin ini secara luas dianggap sebagai salah satu tempat terkering di Bumi.

Baca juga: Antartika Penuh dengan Gunung Berapi, Bisakah Meletus?

Perlu diingat pula, wilayah Antartika berukuran sangat besar, luasnya 14.200.000 kilometer persegi. Hal tersebut menjadikannya sebagai gurun terluas di dunia.

Mengapa Antartika kering?

Kekeringan di Antartika terutama disebabkan oleh dinginnya wilayah tersebut.

Udara yang lebih dingin mengandung lebih sedikit kelembapan dibandingkan udara hangat, sehingga awan tidak mudah terbentuk.

Hujan salju yang lebih besar biasanya terjadi di dekat pantai karena udara hangat dapat bergerak di perairan terbuka dan menyerap cukup kelembapan yang diperlukan untuk membentuk awan.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com