Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/03/2024, 18:00 WIB
Annisa Fakhira Mulya Wahyudi,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Di Gurun Sahara bagian barat terdapat keajaiban alam yang telah membuat penasaran para ilmuwan selama berabad-abad. 

Richat Structure atau dikenal dengan Mata Sahara, yaitu sebuah formasi geologi besar yang menyerupai mata raksasa.

Baca juga: Apa Itu Mata Sahara, Fenomena Pusaran Raksasa di Barat Laut Afrika?

Terciptanya Mata Sahara

The Eye of the Sahara atau Mata Sahara terdiri dari serangkaian cincin di Dataran Tinggi Adrar, dengan fitur menonjol di barat laut Mauritania.

Struktur ini berdiameter 50 km, sehingga sangat terlihat bahkan dari luar angkasa.

Beberapa ahli pada awalnya mengira Mata Sahara adalah kawah tumbukan yang sangat besar. Tetapi, penelitian selanjutnya membuktikan bahwa kondisi geologis tersebut memiliki asal usul yang lebih kompleks.

Berkat penelitian geologi modern, termasuk satelit yang disediakan oleh lembaga seperti NASA Earth Observatory, para ilmuwan kini mengetahui bahwa itu adalah kubah geologi yang terangkat.

Adanya lapisan batuan sedimen yang telah tersingkap selama jutaan tahun oleh erosi angin dan air.

Komposisi Mata Sahara

Dikutip dari the IFL Science, formasi Mata Sahara terdiri dari batuan sedimen. Termasuk batu pasir dan batu gamping. Struktur lingkar luar terdiri dari lapisan batuan yang lebih keras.

Sedangkan cekungan paling dalam terdiri dari lapisan batuan yang lebih lunak yang dapat terkikis lebih cepat seiring berjalannya waktu.

Lapisan sedimen pada Mata Sahara juga memberikan gambaran sekilas tentang masa lalu Bumi, mencatat sejarah geologi jutaan tahun lalu.

Punggung melingkar Mata Sahara telah membantu para ilmuwan mempelajari periode basah dan kering dalam sejarah wilayah tersebut.

Baca juga: Masih Misteri, dari Luar Angkasa Terlihat Ada Mata di Gurun Sahara

Mata Sahara memiliki kompleks batuan beku basa, seperti batuan beku yang disebut batuan gabbro, yang terbentuk akibat aktivitas magmatik dan perubahan meneralogi.

Erosi, baik oleh angin maupun air, juga membantu membentuk Mata Sahara menjadi seperti sekarang. Memperlihatkan berbagai jenis batuan dan menciptakan lapisan dengan bentuk melingkar.

Tingkat erosi yang berbeda antara lapisan yang lebih lunak dan yang lebih keras berkontribusi terhadap formasi Mata Sahara yang mencolok saat ini.

Mata Sahara terbentuk dengan tonjolan-tonjolan dan lekukan yang menyerupai mata memberikan wawasan berharga mengenai proses geologi Bumi. Membuktikan seberapa dampak kekuatan tektonik, erosi dan aktivitas magmatik mempengaruhi geologi Bumi.

Selain itu, keberadaan lapisan sedimen telah memberikan bukti adanya lingkungan masa lalu dan kemungkinan aktivitas manusia purba di wilayah Mata Sahara.

Baca juga: Fakta-fakta Gurun Sahara, Tidak Hanya Dihuni Unta

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com