Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahli Menduga Penyakit "Rusa Zombie" Telah Menular ke Manusia

Kompas.com - 27/04/2024, 17:46 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Sebuah laporan kasus medis mengatakan bahwa penyakit prion yang mematikan didiga ditularkan dari rusa ke manusia.

Pasalnya, dua orang pemburu tewas setelah mengonsumsi daging rusa dari populasi rusa yang diketahui terinfeksi penyakit prion fatal yang tidak dapat disembuhkan, yang juga dikenal sebagai penyakit "rusa zombie". Ini mirip dengan penyakit bovine spongiform encephalopathy atau sapi gila.

Diduga ditularkan rusa

Sebuah tim dokter di Universitas Texas melaporkan, seorang pemburu berjenis kelamin pria (72 tahun) meninggal setelah mengalami disorientasi dan agresi yang cepat. Teman pria tersebut juga meninggal setelah mengalami gejala serupa.

Hasil pemeriksaan mayat menetapkan bahwa kedua pasien ini meninggal karena penyakit Creutzfeldt-Jakob atau penyakit prion.

Karena penyakit prion relatif jarang terjadi pada manusia, kedua kasus tersebut dapat berarti bahwa penyakit pengecilan kronis, yang disebut oleh Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) sebagai penyakit yang belum pernah dilaporkan pada manusia, telah menyebabkan lompatan zoonosis.

Baca juga: Penelitian Baru Ungkap Keunikan Rusa Kutub yang Miliki Penglihatan Super

Penyakit prion, yang dikenal sebagai penyakit Creutzfeldt-Jakob atau CJD pada manusia, cukup menakutkan. Prion adalah protein yang belum terlipat dengan baik, sehingga tidak berfungsi sebagaimana mestinya.

Masalahnya adalah protein-protein yang salah lipatan ini mengajarkan protein-protein di sekitarnya bagaimana cara melipat dengan buruk, sehingga mengakibatkan penyebaran jaringan disfungsional yang tidak dapat dihentikan atau disembuhkan.

Penyebaran prion melalui jaringan otak menghasilkan gejala yang sangat mirip dengan demensia jalur cepat, yang pada akhirnya membuat pasien meninggal. Karena CJD tidak menghasilkan respons imun apa pun, maka hampir tidak mungkin untuk mendiagnosis penyakit ini pada pasien yang masih hidup.

Kekhawatiran yang signifikan telah muncul mengenai penyakit tersebut. Penyakit ini menginfeksi hewan seperti rusa, dan tampaknya mudah menular di antara mereka. Para ilmuwan menduga penyakit ini ditularkan melalui cairan tubuh, seperti darah atau air liur, baik melalui kontak langsung atau kontaminasi di lingkungan.

Penelitian juga menunjukkan bahwa penyakit ini dapat menginfeksi tikus yang dimodifikasi dengan materi genetik manusia di laboratorium.

Baca juga: China Deteksi Virus Zoonosis Langya pada 35 Orang, Apa Gejalanya?

Sebuah penelitian pada tahun 2019 mencatat bahwa sekitar 7.000 hingga 15.000 hewan yang menderita penyakit ini dimakan setiap tahun, jumlah yang kemungkinan akan meningkat sebesar 20 persen setiap tahunnya.

Tidak diketahui secara pasti apakah kedua pria yang disebutkan dalam laporan kasus tersebut mengidap penyakit prion atau apakah penyakit mereka berasal dari sumber lain. Misalnya, penyakit prion dapat muncul secara spontan, meskipun hal ini sangat jarang terjadi.

Laporan kasus juga tidak menyebutkan dari mana kedua pria tersebut berasal, namun penyakit prion dapat ditemukan di seluruh benua Amerika Utara dalam populasi liar, termasuk setidaknya di 32 negara bagian di AS dan Kanada. Hal ini juga dapat ditemukan di antara rusa yang dibudidayakan.

Mengingat bahwa penyakit prion zoonosis sangat mungkin terjadi, dan penularan ke manusia telah diperkirakan sejak lama, maka situasi ini, kata para dokter, memerlukan kehati-hatian dan perhatian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com