Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Deteksi Kanker Bisa Dilakukan dengan Setetes Darah Kering

Kompas.com - 28/04/2024, 13:00 WIB
Monika Novena,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Alat baru yang saat ini tengah dikembangkan menjadi harapan baru di dunia kesehatan.

Kenapa?

Alat baru yang didukung dengan kecerdasan buatan (AI) itu disebut dapat digunakan untuk mendeteksi tiga jenis kanker utama secara akurat dan cepat hanya dengan menggunakan satu titik darah kering.

Baca juga: Terobosan Baru Deteksi Kanker Usus Besar, Kemenkes Luncurkan Kit BioColoMelt-Dx

Dalam percobaan awal, alat tersebut mampu membedakan antara pasien yang terdiagnosis kanker pankreas, lambung, atau kolorektal dan orang tanpa kanker. Analisisnya pun hanya memerlukan waktu beberapa menit.

Dengan mendeteksi bahan kimia tertentu dalam darah, tes ini dapat mengidentifikasi pasien yang menderita kanker sekitar 82 persen hingga 100 persen.

Cara kerja alat baru

Mengutip Live Science, Selasa (23/4/2024) alat baru ini menggunakan pembelajaran mesin, sejenis kecerdasan buatan (AI) untuk menganalisis produk sampingan metabolisme atau metabolit dalam sampel darah.

Metabolit yang ditemukan dalam bagian cair darah yang dikenal sebagai serum bertindak sebagai biomarker yang berpotensi menandai keberadaan kanker di dalam tubuh.

Skrining terhadap biomarker darah ini telah diusulkan sebagai cara potensial untuk mendiagnosis kanker pada tahap awal penyakit, ketika pasien mungkin tidak menunjukkan gejala apa pun.

Meskipun merupakan salah satu kanker paling mematikan di dunia, kanker pankreas, kolorektal, dan lambung saat ini tidak memiliki tes darah mandiri yang cukup akurat untuk mendiagnosis penyakit tersebut sendiri.

Sebaliknya, dokter biasanya mengandalkan pencitraan atau prosedur pembedahan untuk mendeteksi jaringan kanker.

Baca juga: Ilmuwan di Inggris Ciptakan Tes PCR untuk Deteksi Kanker Mulut, Seperti Apa?

Tes baru ini secara teoritis memerlukan kurang dari 0,05 milimeter darah untuk mendiagnosis penyakit.

Hal ini diungkapkan oleh para ilmuwan di Tiongkok yang mengembangkan tes tersebut dan menjelaskan temuan mereka dalam sebuah makalah yang diterbitkan Senin (22 April) di jurnal Nature Sustainability.

"Dibandingkan dengan darah cair, serum kering dapat dikumpulkan, disimpan, dan diangkut dengan biaya yang jauh lebih rendah dan dengan peralatan yang lebih sederhana,” kata Dr. Chaoyuan Kuang, asisten profesor di Albert Einstein College of Medicine dan ahli onkologi di Montefiore Health System yang tidak terlibat dalam penelitian.

Kemudahan dalam menyimpan darah kering ini dapat membantu ketersediaan tes deteksi dini kanker di seluruh dunia.

Belum ada dalam waktu dekat

Namun, tes pendeteksi kanker baru kemungkinan besar belum bisa tersedia dalam waktu dekat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com