Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warna Ungu Bisa Deteksi Keberadaan Alien, Kok Bisa?

Kompas.com - 20/04/2024, 08:00 WIB
Monika Novena,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

Sumber Gizmodo

KOMPAS.com - Dalam waktu lebih dari 30 tahun, kita tidak hanya mengetahui planet-planet di Tata Surya melainkan telah menemukan lebih dari 5000 planet lainnya yang tersebar di seluruh kosmos.

Namun, sejauh ini belum ada satupun yang terlihat mirip dengan Bumi.

Baca juga: NASA Ungkap Konsep Cryobot, Wahana Pemburu Alien

Jadi kira-kira bagaimana ya untuk mendeteksi planet yang memiliki kehidupan?

Mengutip Gizmodo, Kamis (18/4/2024) sekelompok peneliti dari Carl Sagan Institute mengatakan ada cara yang bisa digunakan saat berburu tanda-tanda kehidupan di alam semesta.

Cara yang dimaksud yakni mencari planet berwarna ungu.

Selama ini mungkin kita beranggapan planet mirip Bumi adalah planet yang memiliki warna biru. Tapi ternyata menurut peneliti tidak selamanya seperti itu.

Lantas kenapa warna ungu?

Peneliti berpendapat warna ungu yang berasal dari bakteri itu dapat berkembang biak di planet lain ketika terkena berbagai kondisi.

Bakteri ungu adalah mikroorganisme fotosintesis yang hidup di lingkungan perairan dan darat, bertahan hidup dengan sedikit atau tanpa cahaya tampak atau oksigen.

Sementara, bakteri tersebut ditemukan di beberapa tempat di Bumi saat ini, seperti di perairan dangkal, pantai dan rawa, serta ventilasi hidrotermal laut dalam.

Ketika kehidupan mikroba pertama kali muncul di Bumi sekitar tiga miliar tahun yang lalu, bakteri ungu pun kemungkinan merupakan salah satu bentuk kehidupan yang paling tersebar luas.

Baca juga: Kapan Manusia Pertama Kali Berpikir tentang Alien?

Lebih lanjut studi menemukan bakteri ungu mungkin lebih cocok untuk berkembang di planet yang mengorbit bintang katai merah yang lebih dingin, yang merupakan jenis bintang paling umum di Bima Sakti.

“Kami baru saja membuka mata terhadap dunia menakjubkan di sekitar kita,” kata Lisa Kaltenegger, direktur Carl Sagan Institute dalam sebuah pernyataan.

“Bakteri ungu dapat bertahan dan berkembang dalam berbagai kondisi sehingga mudah untuk membayangkan bahwa di banyak dunia yang berbeda, ungu mungkin merupakan warna hijau baru,” paparnya lagi.

Berdasarkan temuan ini, peneliti pun membuat katalog berbagai warna dan tanda kimia yang dihasilkan oleh berbagai organisme dan mineral dalam pantulan cahaya sebuah planet ekstrasurya (exoplanet).

Tim pun akan melengkapi teleskop generasi mendatang dengan peralatan yang diperlukan untuk menemukan berbagai bentuk kehidupan di alam semesta.

Studi dipublikasikan di Monthly Notices of the Royal Astronomical Society: Letters.

Baca juga: Apa Itu Area 51, Benarkah Tempat Mendarat UFO dan Alien?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com