Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Fermentasi Membuat Makanan Tahan Lama?

Kompas.com - 04/04/2024, 12:00 WIB
Monika Novena,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Kefir dan kimchi merupakan beberapa makanan fermentasi yang umum dikonsumsi oleh orang-orang.

Namun pernahkah merasa penasaran, bagaimana makanan yang telah difermentasikan itu bisa tahan busuk hingga berhari-hari atau bahkan berminggu-minggu lamanya?

Baca juga: Studi: Makanan Fermentasi Dapat Mencegah Depresi dan Kecemasan

Mengutip IFL Science, fermentasi pangan merupakan salah satu contoh bioteknologi, yaitu eksploitasi proses biologis untuk memanipulasi makhluk hidup dan organik.

Ini adalah salah satu contoh tertua tentang bagaimana manusia memanfaatkan produk alami untuk keuntungan kita tetapi tetap terasa lezat.

Makanan fermentasi diproduksi dengan mencampurkannya dengan bahan-bahan yang dapat menghilangkan rasa asam pada makanan tanpa penambahan air garam yang bersifat asam.

Lingkungan yang dihasilkan adalah lingkungan dimana mikroba berbahaya tidak dapat berkembang biak.

Itulah sebabnya mengapa makanan fermentasi dapat bertahan lama.

Proses fermentasi juga melibatkan oksidasi karbohidrat untuk menghasilkan berbagai produk, yang terutama berupa asam organik, alkohol, dan karbon dioksida.

Produk-produk tersebut memiliki efek pengawet dengan membatasi pertumbuhan mikrobiota pembusuk atau patogen dalam makanan.

Lebih lanjut, konsumsi makanan fermentasi memiliki keuntungan tersendiri karena dapat menjaga mikrobioma usus tetap sehat.

Makanan fermentasi yang mengandung probiotik adalah cara terbaik untuk menjaga mikrobioma usus tetap sehat karena menambah jenis bakteri baik yang diperlukan usus agar berfungsi sebagaimana mestinya.

Baca juga: Mengapa Makanan Fermentasi Sangat Sehat dan Bergizi?

Mikrobioma usus yang baik dapat memperkuat sistem pencernaan, mencegah terkena leaky gut syndrome atau sindrom usus bocor.

Sindrom usus bocor dikaitkan dengan asma, alergi, eksim, hingga skizofrenia dan penyakit Alzheimer.

Dulu kita mengonsumsi bakteri baik ini secara teratur, namun dengan meningkatnya makanan olahan, kita tidak lagi mendapatkan bakteri baik sebanyak yang diperlukan usus.

Untuk itu, menambah makanan fermentasi dalam porsi makanan adalah cara yang tepat untuk mendapatkan mikrobioma yang lebih baik.

Tapi ingat, tetap pilih makanan fermentasi yang tepat untuk dikonsumsi dengan hati-hati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com