Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER SAINS] Penyebab Hujan Lebat di Yogyakarta | Gejala Masuk Angin | Cara Menghitung Masa Isolasi Mandiri

Kompas.com - 04/02/2022, 07:01 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

KOMPAS.com - Cuaca ekstrem melanda Yogyakarta, hujan lebat disertai angin kencang menyebabkan baliho hingga pohon tumbang. Berita ini menjadi salah satu populer Sains sepanjang Kamis (3/2/2022).

Forecaster on Duty Yogyakarta, Bhakti Wira Kusumah dalam laporan analisisnya menyampaikan analisis penyebab hujan lebat disertai angin kencang di Yogyakarta.

Menurutnya, kejadian hujan lebat yang disertai kilat atau petir dan angin kencang yang melanda beberapa wilayah di Yogyakarta disebabkan adanya aktivitas awan konvektif Cumulonimbus (CB) pada siang hari.

Selain berita cuaca ekstrem di Yogyakarta, artikel tentang gejala masuk angin dikaitkan dengan Omicron juga menjadi berita populer Sains sepanjang Kamis hingga Jumat (4/2/2022) ini.

Secara umum, para ahli menyampaikan gejala Omicron yang banyak dilaporkan mirip dengan gejala flu biasa, bahkan tak jauh berbeda dengan gejala masuk angin.

Infeksi Covid Omicron kian mengkhawatirkan. Jumlah peningkatan kasus di Indonesia terus naik signifikan beberapa hari terakhir.

Berita terkait cara menghitung masa isolasi mandiri di rumah saat tertular Omicron juga menarik perhatian sejak Kamis.

Terkiat infeksi Omicron dengan gejala ringan, masyarakat tetap diimbau waspada. Sebab, gejala ringan infeksi Omicron menyerupai flu, sehingga membuatnya sulit membedakan infeksi yang terjadi.

Berikut ini rangkuman berita-berita populer Sains sepanjang Kamis (3/2/2022) hingga Jumat (4/2/2022) pagi ini.

Penyebab hujan lebat disertai angin kencang di Yogyakarta

Hujan lebat disertai angin kencang melanda sejumlah wilayah di Yogyakarta, Rabu (2/2/2022).

Sejumlah video memperlihatkan fenomena cuaca ekstrem di Yogyakarta itu pun beredar di berbagai platform media sosial, termasuk Instagram.

Salah satunya seperti yang diunggah oleh akun resmi @plnjogja yang memperlihatkan bahwa orang-orang khawatir dan takut dengan cuaca ekstrem berupa hujan lebat yang disertai angin kencang yang terjadi.

Forecaster on Duty Yogyakarta, Bhakti Wira Kusumah dalam laporan analisisnya menyampaikan, bahwa kejadian hujan lebat yang disertai kilat atau petir dan angin kencang yang melanda beberapa wilayah di Yogyakarta disebabkan oleh adanya aktivitas awan konvektif Cumulonimbus (CB) pada siang hari.

Analisis penyebab cuaca ekstrem di Yogyakarta, yang menyebabkan hujan lebat disertai angin kencang ini merupakan kesimpulan dari hasil pantauan citra satelit dan radar cuaca. Selain itu, berdasarkan hasil analisa dinamika atmosfer-laut di sekitar wilayah tersebut.

Penyebab hujan lebat dan angin kencang di Yogyakarta, kata Wira, terjadinya pusat tekanan udara rendah di Samudra Hindia sebelah Barat Daya Sumatera dan Bagian Utara Australia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com