Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ilmuwan Ungkap Penjelasan Baru tentang Lubang Misterius di Dasar Laut

Kompas.com - 23/05/2024, 20:00 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Di lepas pantai Big Sur, California, jauh di bawah permukaan laut, terdapat pemandangan misterius yang dipenuhi lubang-lubang besar.

Beberapa dekade setelah penemuannya, para ilmuwan di Monterey Bay Aquarium Research Institute (MBARI) dan Stanford University menduga mereka telah menemukan apa yang membentuk pola lingkaran aneh itu.

Teori yang diterima secara umum adalah bahwa lubang di dasar laut adalah produk dari gas metana atau bahkan cairan panas, yang mengalir ke atas luar dari interior Bumi, sehingga menghilangkan sejumlah sedimen halus. Meskipun hal ini mungkin terjadi pada cekungan bawah air, hal ini tidak selalu menjadi penyebabnya.

Temuan ekspedisi baru

Sur Pockmark di lepas pantai California adalah lahan dasar laut yang terbesar di Amerika Utara. Luasnya kira-kira sebesar Los Angeles dan berisi lebih dari 5.200 cekungan, yang rata-rata membentang selebar 175 meter dengan kedalaman 5 meter.

Lokasi ini direncanakan sebagai lahan angin lepas pantai yang potensial, namun terdapat kekhawatiran bahwa keberadaan metana dapat merusak stabilitas infrastruktur.

Baca juga: Apa yang Terjadi Jika Air Laut Menjadi Tawar?

Pada ekspedisi baru-baru ini ke lubang Sur, yang terletak di kedalaman 500 hingga 1.500 meter, robot bawah air, yang dioperasikan oleh peneliti MBARI, menemukan "sedikit bukti" adanya ventilasi metana atau aliran cairan lainnya. Sebaliknya, tim peneliti berpikir lubang tersebut mungkin terbentuk karena gravitasi.

Jejak besar tersebut terletak di lereng benua, dan sampel dasar laut yang dikumpulkan oleh robot menunjukkan bahwa sedimen telah mengalir menuruni lereng ini secara berkala, setidaknya selama 280.000 tahun terakhir.

Para peneliti di MBARI berpendapat bahwa kejadian seperti itu dapat menyebabkan erosi di bagian tengah setiap lubang.

Hal inilah yang mungkin menyebabkan lubang muncul dalam bentuk 'rantai', meskipun diperlukan pemodelan di masa mendatang untuk mengonfirmasi gagasan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com