KOMPAS.com - Sebuah unggahan yang mengingatkan efek samping obat sakit kepala bisa memicu anemia aplastik, ramai menjadi perbincangan.
Unggahan tersebut dibuat di media sosial X (dulu Twitter) oleh akun @tanyakanrl, Minggu (14/4/2024) petang.
Tampak dalam unggahan, kemasan belakang obat sakit kepala yang banyak beredar di pasaran mencantumkan risiko anemia aplastik sebagai salah satu efek sampingnya.
Efek samping serupa juga ditemukan pada merek obat bebas lain yang berfungsi mengatasi keluhan sakit kepala.
"Kindly reminder utk teman2 semuanya, jangan terlalu sering konsumsi obat ini yaaa. sender perhatiin ternyata keterangan efek sampingnya ditambahin, berisiko anemia aplastik. Kalo minum obat yg beredar di pasaran, mohon dibaca semua keterangannya utk jaga2 ya," tulisnya.
Lantas, perlukah masyarakat khawatir dengan potensi risiko anemia aplastik tersebut?
Baca juga: Penyebab Anemia Aplastik, Penyakit yang Diderita Babe Cabita
Profesor Farmakologi Universitas Gadjah Mada (UGM) Zullies Ikawati mengatakan, masyarakat tidak perlu khawatir dengan keterangan risiko anemia aplastik pada obat sakit kepala.
"Tidak perlu parno sih," ujarnya, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (17/4/2024).
Meski tertulis dalam kemasan obat, anemia aplastik merupakan efek samping yang sangat jarang terjadi.
Efek samping ini pun berpotensi menyerang hanya jika obat sakit kepala digunakan secara kronis atau dalam jangka panjang.
Sementara, obat sakit kepala biasanya hanya dikonsumsi seperlunya, yakni saat muncul keluhan.
"Karena proses anemia aplastik itu juga suatu proses panjang," kata dia.
Baca juga: Bolehkah Minum Obat Sakit Kepala agar Tidur Nyenyak? Ini Kata Ahli UGM
Zullies menjelaskan, anemia aplastik sebenarnya bukan disebabkan oleh penggunaan obat, melainkan penyakit autoimun.
Penyakit autoimun adalah suatu masalah kesehatan yang terjadi karena sistem kekebalan tubuh yang seharusnya melawan infeksi justru menyerang tubuh sendiri.
Dalam kasus ini, menurutnya, imunitas penderita anemia aplastik menyerang sumsum tulang belakangnya sendiri.