KOMPAS.com - Seorang perempuan asal Surabaya, Jawa Timur berinisial NR (27) diteror teman prianya yang berinisial AP selama 10 tahun.
Cerita NR menjadi korban obsesi AP tersebut ia bagikan di akun media sosial X (Twitter) melalui akun pribadinya @runeh_, Rabu (15/5/2024).
NR bercerita, pelaku adalah temannya saat di Sekolah Menengah Pertama (SMP). Keduanya pernah satu kelas waktu SMP selama setahun, tepatnya pada 2010 lalu.
Keduanya tidak akrab. Tapi, ia pernah memberi uang sebesar Rp 5.000 kepada AP, karena merasa kasihan teman sekelasnya itu bilang tidak punya uang saku.
Perempuan ini kali pertama merasa diteror AP pada 2014, sewaktu ia sudah duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA).
Kala itu, AP intens memantau akun media sosial pribadinya. Tak hanya itu, perempuan ini juga disambangi ke lokasi yang dibagikan di akun medsosnya.
Baca juga: Cerita Perempuan di Surabaya, 10 Tahun Diteror Teman SMP yang Terobsesi
Ia juga merasa tidak nyaman karena pria yang dikenalnya itu kerap mengirimkan pesan di medsosnya. AP juga sempat mengirimkan surat cinta, tapi NR sudah menolaknya.
Penolakan cinta itu tak menghentikan langkah AP mengejar NR. AP pernah mendatangi sekolah dan rumah NR. AP juga mengancam-ancam pria lain yang berupaya mendekati NR, sampai ancaman pembunuhan.
Puncaknya, AP mengirimkan foto bergambar alat kelamin melalui direct message ke akun media sosial NR. Hal itu termasuk pelecehan seksual.
NR akhirnya melaporkan AP ke polisi karena tidak nyaman terus-menerus dibuntuti pria yang dikenalnya tersebut selama 10 tahun. Kasus tersebut kini telah dilaporkan dan ditangani polisi.
Dosen psikologi Universitas Aisyiyah Yogyakarta Ratna Yunita Setiyani Subardjo menilai, pria yang menguntit temannya itu kemungkinan memiliki kecenderungan Obsessive Compulsive Disorder (OCD), yang masuk ke dalam ranah anxiety atau kecemasan
“OCD artinya gangguan obsesi yang masih ada di pikiran lalu kompulsif yang dilakukan menjadi perilaku berulang kali,” ujar Ratna saat dihubungi Kompas.com, Senin (20/5/2024).
Untuk memenuhi kecemasannya itu, menurut dia, AP sulit epas dari keberadaan NR dan ingin memilikinya.
Bahkan, kecemasan OCD tersebut membuat seorang pelaku seperti tidak rela jika NR dimiliki oleh pria lain dengan melakukan berbagai cara.
“Ia akan melakukan berbagai cara, baik itu disukai atau tidak disukai (oleh korban),” jelas Ratna.
Baca juga: Psikolog: 3 Ucapan Ini Sering Diucapkan Orang dengan Mental Tangguh