KOMPAS.com - Mimpi Ed Dwight, seniman pria berusia 90 tahun untuk menggapai luar angkasa akhirnya terwujud setelah menunggu lebih dari enam dekade.
Penantian lebih dari 60 tahunnya terbayar usai dia menjadi astronot kulit hitam tertua dengan roket Blue Origin.
Pada Minggu (19/5/2024) pukul 10.37 EDT, perusahaan luar angkasa miliarder Amerika Jeff Bezos, Blue Origin, meluncurkan misi NS-25 dari Texas barat, Amerika Serikat.
Diberitakan The Guardian, Minggu, peluncuran tersebut menandai penerbangan luar angkasa berawak pertama Blue Origin sejak 2022.
Tepatnya, setelah roket New Shepard milik Blue Origin yang membawa 36 eksperimen mengalami kegagalan booster alias pendorong roket satu menit setelah lepas landas.
Kondisi tersebut memicu pembatalan otomatis, sehingga kapsul (tempat astronot berada) terlempar menjauh dari pendorong dan mendarat normal beberapa menit kemudian.
Misi NS-25 terdiri dari enam awak, termasuk Dwight, pensiunan Kapten Angkatan Udara (AU) Amerika Serikat yang kini berusia 90 tahun.
Tidak hanya mewujudkan mimpi yang telah lama dinanti, perjalanan Ed Dwight turut memecahkan rekor sebagai orang tertua yang pernah mencapai tepi luar angkasa.
"Benar-benar luar biasa! Pengalaman yang mengubah hidup. Semua orang perlu melakukan ini!" serunya setelah mendarat.
Baca juga: Astronot di Luar Angkasa Menua Lebih Lambat Dibanding Manusia di Bumi, Apa Sebabnya?
Perjalanan Ed Dwight untuk mencapai luar angkasa setidaknya bermula pada 1961, saat terpilih oleh Presiden Amerika Serikat John F Kennedy untuk berlatih sebagai astronot di Aerospace Research Pilot School.
Namun, harapan menjadi astronot Afrika-Amerika pertama itu pupus karena dia gagal terpilih untuk bergabung dengan Korps Astronot Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA).
Korps Astronot NASA sendiri merupakan sebuah satuan yang memilih, melatih, dan menyediakan astronot sebagai anggota kru untuk misi luar angkasa Amerika maupun internasional.
Ed Dwight pun memilih mengundurkan diri dari Angkatan Udara Amerika pada 1966 dengan pangkat kapten.
Sejak itu, Dwight menghabiskan satu dekade sebagai wirausaha, sebelum beralih ke seni pahat untuk menghormati sejarah kulit hitam.
Meniti karier sebagai seniman, Dwight telah menciptakan monumen berskala besar dari berbagai tokoh kulit hitam, termasuk aktivis Martin Luther King Jr, orator Frederick Douglass, dan pembebas perbudakan Harriet Tubman.