Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perempuan Ini Turun 45 Kilogram Usai Melahirkan, Berikut 3 Resepnya

Kompas.com - 03/03/2024, 13:30 WIB
Laksmi Pradipta Amaranggana,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Perempuan bernama Lindsey Lonergan membagikan pengalamannya menurunkan berat badan hingga 45 kilogram setelah melahirkan.

Lindsey yang baru saja melahirkan anak keduanya mengalami peningkatan berat badan hingga 104 kilogram. 

Dikutip dari News Week kondisi berat badannya meningkat karena dia mengalami hiperemesis gravidarum, yaitu kondisi mual dan muntah ekstrim selama kehamilan. 

Selama mengalami hal tersebut, ia tidak bisa bangun dari tempat tidur dan hanya makan makanan sehat.

Ketika bayinya lahir, ia melakukan sejumlah cara untuk menurunkan berat badannya. Berikut ini beberapa tipnya. 

Baca juga: 7 Jenis Ikan Terbaik untuk Menurunkan Berat Badan, Apa Saja?


Baca juga: Berapa Kecepatan Jalan Kaki di Treadmill untuk Menurunkan Berat Badan?

1. Jalan kaki 10.000 langkah per hari

Untuk menurunkan berat badan, hal pertama yang Lindsey lakukan adalah rutin berjalan 10.000 langkah setiap hari.

Setiap hari, dia berjalan dengan bayinya yang diletakkan di dalam kereta bayi (stroller).

Selain itu, ia menggunakan aplikasi pelacak aktivitas untuk menghitung jumlah langkahnya setiap hari.

Mulanya ia merasa kehabisan napas pada awal-awal melakukan hal tersebut. Namun, ia terus mencoba dan akhirnya terasa lebih mudah setelah rutin dilakukan.

Ia juga mengatakan, selain rutin jalan kaki hingga 10.000 langkah, ia juga melakukan beberapa jenis olahraga di rumah, seperti Zumba. 

Ia mengatakan, selain Zumba masih ada banyak pilihan olahraga lain yang dapat dilakukan ibu-ibu tanpa harus menuju tempat gym.

Baca juga: Manfaat Air Jahe, Lemon, dan Cengkih untuk Menurunkan Berat Badan

2. Menghitung kalori yang dikonsumsi

Cara kedua yang Lindsey lakukan untuk menurunkan berat badan adalah menghitung kalori yang ia konsumsi.

Ia menuturkan bahwa diet adalah sesuatu yang membatasinya karena hanya bisa makan makanan tertentu, dan itupun tidak berhasil.

Akhirnya ia memutuskan untuk menghitung kalori karena masih bisa mengonsumsi makan makanan yang diinginkan walaupun dengan cara terbatas.

Dalam menghitung kalori, ia juga menggunakan aplikasi untuk mengukur kalori yang telah masuk ke tubuhnya.

Pada aplikasi tersebut, pengguna harus memasukkan jadi jenis kelamin, tinggi badan, berat badan, dan berapa target kalori harian yang diinginkan.

Ia menuturkan bahwa target kalori dapat disesuaikan karena pada saat itu ia sedang menyusui.

Baca juga: 4 Khasiat Rutin Minum Teh Hijau, Bisa Menurunkan Berat Badan

3. Menimbang berat badan tiap hari

Meskipun banyak orang tidak menyarankan untuk menimbang berat badan secara rutin, namun dia tetap melakukannya.

Ia mengatakan, menimbang berat badan tiap hari akan memotivasinya untuk tidak berbuat curang saat diet.

Lindsey akan menimbang berat tubuhnya sebelum mengonsumsi makanan atau minuman setiap paginya.

Tak hanya dengan timbangan, ia mencatat perkembangan penurunan berat badannya dengan aplikasi.

Di masa awal ketika menurunkan berat badan, ia dinyatakan menderita obesitas tingkat dua. Hal ini yang memacunya untuk menurunkan berat badan, sampai turun ke obesitas tingkat satu, kelebihan berat badan, dan akhirnya normal.

Aplikasi tersebut menunjukkan penurunan berat badan yang signifikan dan membuatnya konsisten untuk menurunkan berat badan.

Baca juga: 7 Efek Berhenti Minum Soda, Salah Satunya Dapat Menurunkan Berat Badan

Halaman:

Terkini Lainnya

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Tren
Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Tren
Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Tren
Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Tren
Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Tren
Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Tren
Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Tren
BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

Tren
Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com