Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Menaikkan Berat Badan

Kompas.com - 10/11/2022, 16:00 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Banyak orang berkeinginan memiliki tubuh ideal.

Memiliki berat badan ideal tidak semata hanya demi penampilan, tetapi juga dengan alasan kesehatan, yakni menghindari obesitas.

Terkadang, bagi yang masih memiliki berat badan di bawah standar, berbagai cara ditempuh untuk menaikkannya.

Apapun alasannya, menaikan berat badan sebaiknya tidak asal menambah porsi makan yang berujung pada konsumsi gula, garam, dan lemak berlebihan dari batasan konsumsi harian.

Akibatnya, muncul masalah lain seperti penyakit diabetes, hipertensi, hingga penyakit jantung.

Cara menaikkan berat badan perlu disesuaikan dengan kondisi kesehatan, ekonomi, sosial, dan kebiasaan makan sehari-hari.

Baca juga: Tabel Berat Badan yang Disarankan untuk Perempuan Menurut Kemenkes


Berikut beberapa tips untuk menaikan berat badan yang sehat, dilansir dari laman yankes.kemenkes.go.id:

1. Hindari suplemen ajaib

Ketika mengakses media sosial, sering kali menjumpai produk atau suplemen yang dipasarkan untuk menambah berat badan secara "ajaib".

Alih-alih membeli suplemen "ajaib" tersebut, lebik baik hemat uang Anda untuk makanan yang kaya zat gizi dan lezat.

2. Perhatikan kualitas makanan

Dituliskan bahwa kunci menambah berat badan adalah dengan memilih makanan yang memiliki sejumlah zat gizi yang diperlukan tubuh.

Mengonsumsi makanan tinggi gula dan natrium seperti minuman kemasan, es krim, permen, dan keripik bukanlah cara yang tepat menambah berat badan.

Baca juga: Tabel Berat Badan yang Disarankan untuk Pria Menurut Kemenkes

Benar bahwa secara kuantitas, berat badan Anda bertambah. Namun, secara kualitas sangatlah tidak tepat.

Untuk menambah berat badan yang aman, Anda memerlukan zat gizi dari semua kelompok makanan yang beranekaragam.

Gunakan konsep isi piringku.

3. Perhatikan juga frekuensi makan

Jika Anda tidak terbiasa makan dalam jumlah besar, maka makanlah dengan frekuensi lima sampai enam kali sehari.

Minumlah air yang cukup sebelum dan sesudah makan, tetapi tidak saat makan. Hal ini membantu menyisakan lebih banyak ruang untuk makanan.

4. Konsultasi dengan ahli gizi

Lakukan konsultasi personal dengan ahli gizi teregistrasi (nutrisionis/dietisien) untuk membantu Anda membuat perencanaan makan sesuai kebutuhan gizi dan kebiasaan makan sehari-hari.

Baca juga: Apakah Makan secara Perlahan-lahan Bisa Menurunkan Berat Badan?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

Tren
Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Tren
Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Tren
Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Tren
Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Tren
Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Tren
Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini 'Tersapu' oleh Alam

Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini "Tersapu" oleh Alam

Tren
Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Tren
Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Tren
Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com