Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

Kompas.com - 14/05/2024, 21:00 WIB
Laksmi Pradipta Amaranggana,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional Amerika Serikat (NASA) berencana membangun jalur kereta api di permukaan Bulan.

Pakar robotika dari Jet Propulsion Laboratory (JPL) NASA, Ethan Schaler mengatakan bahwa lembaga tersebut ingin membangun sistem kereta api di Bulan.

Nantinya, sistem kereta api yang dibagun akan menyediakan transportasi muatan yang andal, otonom, dan efisien dengan nama Flexible Levitation on a Track (FLOAT).

Sebelumnya, serangkaian astronot dalam misi Artemis akan dikirimkan ke Bulan pada 2028 sebelum proyek tersebut dimulai.

Dalam pembangunannya, proyek kereta api di Bulan akan membantu proyek Gateway, sebuah stasiun ruang angkasa yang mengorbit Bulan, dikutip dari New York Post, Jumat (10/5/2024).

Nantinya, proyek Gateway akan berfungsi sebagai pusat eksplorasi planet yang luas, terutama untuk planet Mars.

“Sistem transportasi robotik yang tahan lama akan sangat penting bagi operasi harian pangkalan Bulan yang berkelanjutan pada 2030-an,” jelas Schaler.

Sayangnya, proyek ini belum dirancang untuk manusia dan hanya akan digunakan untuk robot.

Baca juga: Cerita Dante Lauretta yang Dibayar NASA Rp 16,2 Triliun untuk Cegah Asteroid Tabrak Bumi


Rencana proyek FLOAT

JPL mengusulkan FLOAT sebagai jawaban atas “muatan transportasi dalam berbagai bentuk” dengan berat hingga 110 ton.

Proyek ini akan dijalankan dengan menggunakan robot terpolarisasi magnetis tak bertenaga.

Rencananya, jalur dari FLOAT akan dibuat melayang di atas jalur tiga lapis yang terbuat dari film fleksibel, dilansir dari IFL Science, Selasa (7/5/2024).

Sistem robot melayang tanpa roda atau kaki tersebut dianggap menguntungkan karena tidak harus berhadapan dengan regolith yang tajam dan punya kekuatan menghancurkan yang cukup tinggi.

Jalur film fleksibel ini terbuat dari lapisan grafit dengan lapisan ketiga merupakan sebuah panel surya.

Saat berada di bawah sinar Matahari, sistem tersebut tidak memerlukan energi eksternal untuk menggerakkan robot.

FLOAT merupakan salah satu dari enam konsep lanjutan inovatif NASA (NIAC) yang telah berpindah ke fase II.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Terkini Lainnya

Pria Jepang yang Habiskan Rp 213 Juta demi Jadi Anjing, Kini Ingin Jadi Hewan Berkaki Empat Lain

Pria Jepang yang Habiskan Rp 213 Juta demi Jadi Anjing, Kini Ingin Jadi Hewan Berkaki Empat Lain

Tren
9 Orang yang Tak Disarankan Minum Teh Bunga Telang, Siapa Saja?

9 Orang yang Tak Disarankan Minum Teh Bunga Telang, Siapa Saja?

Tren
MA Ubah Syarat Usia Calon Kepala Daerah, Diputuskan 3 Hari, Picu Spekulasi Jalan Mulus bagi Kaesang

MA Ubah Syarat Usia Calon Kepala Daerah, Diputuskan 3 Hari, Picu Spekulasi Jalan Mulus bagi Kaesang

Tren
Profil Budi Djiwandono, Keponakan Prabowo yang Disebut Bakal Maju Pilkada Jakarta 2024

Profil Budi Djiwandono, Keponakan Prabowo yang Disebut Bakal Maju Pilkada Jakarta 2024

Tren
Tapera dan Kekhawatiran Akan Korupsi Asabri-Jiwasraya Jilid 2

Tapera dan Kekhawatiran Akan Korupsi Asabri-Jiwasraya Jilid 2

Tren
Sarkofagus Ramses II Ditemukan berkat Hieroglif dengan Lambang Nama Firaun

Sarkofagus Ramses II Ditemukan berkat Hieroglif dengan Lambang Nama Firaun

Tren
Kapan Pengumuman Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Saat Korea Utara Terbangkan Balon Udara Berisi Sampah dan Kotoran ke Wilayah Korsel...

Saat Korea Utara Terbangkan Balon Udara Berisi Sampah dan Kotoran ke Wilayah Korsel...

Tren
China Hukum Mati Pejabat yang Terima Suap Rp 2,4 Triliun

China Hukum Mati Pejabat yang Terima Suap Rp 2,4 Triliun

Tren
Kandungan dan Kegunaan Susu Evaporasi, Kenali Pula Efek Sampingnya!

Kandungan dan Kegunaan Susu Evaporasi, Kenali Pula Efek Sampingnya!

Tren
Pekerja Tidak Bayar Iuran Tapera Terancam Sanksi, Apa Saja?

Pekerja Tidak Bayar Iuran Tapera Terancam Sanksi, Apa Saja?

Tren
Pedangdut Nayunda Minta ke Cucu SYL agar Dijadikan Tenaga Honorer Kementan, Total Gaji Rp 45 Juta

Pedangdut Nayunda Minta ke Cucu SYL agar Dijadikan Tenaga Honorer Kementan, Total Gaji Rp 45 Juta

Tren
Berapa Gaji Komite BP Tapera? Ada Menteri Basuki dan Sri Mulyani

Berapa Gaji Komite BP Tapera? Ada Menteri Basuki dan Sri Mulyani

Tren
Daftar Orang Terkaya Indonesia Versi Forbes dan Bloomberg Akhir Mei 2024

Daftar Orang Terkaya Indonesia Versi Forbes dan Bloomberg Akhir Mei 2024

Tren
Cara Download Aplikasi JMO (Jamsostek Mobile), Bayar Iuran BPJS Ketenagakerjaan Jadi Lebih Mudah

Cara Download Aplikasi JMO (Jamsostek Mobile), Bayar Iuran BPJS Ketenagakerjaan Jadi Lebih Mudah

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com