Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tabel Berat Badan yang Disarankan untuk Pria Menurut Kemenkes

Kompas.com - 08/11/2022, 20:30 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyusun tabel berat badan yang disarankan bagi pria.

Menurut Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat (Ditjen Kesmas) Kemenkes, bentuk badan terdiri dari kecil, sedang, dan besar.

Dilansir dari kesmas.kemkes.go.id, berikut tabel berat badan yang disarankan bagi pria:

Tinggi badan (cm)

Bentuk badan (kecil)

Bentuk badan (sedang)

Bentuk badan (besar)

157 51-53 54-59 57-64
160 52-56 55-60 59-66
162 54-57 56-62 60-67
165 55-59 58-63 61-69
168 56-60 60-65 63-71
170 58-62 62-68 65-73
173 60-64 63-69 67-75
175 62-66 65-71 69-77
178 64-68 66-73 71-79
180 66-70 68-75 72-81
183 67-72 70-77 75-84
185 68-74 72-80 76-86
188 71-76 74-82 79-88
190 73-78 76-84 80-91
193 75-80 78-86 83-93

Baca juga: Tabel Berat Badan yang Disarankan untuk Perempuan Menurut Kemenkes

Diberitakan Kompas.com, 6 Maret 2022, bukan hanya untuk penampilan, memiliki berat badan ideal juga sebagai alasan kesehatan, yakni menghindari obesitas.

Cara untuk mengetahui berat badan ideal dapat dilakukan salah satunya dengan indeks massa tubuh (IMT).

IMT merupakan ukuran yang digunakan untuk mengetahui status gizi seseorang yang didapatkan dari perbandingan berat dan tinggi badan.

Baca juga: Jenis Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan Menurut Sains


Berikut cara menghitung IMT:

Cara menghitung indeks masa tubuh ideal

Ilustrasi menurunkan berat badan.FREEPIK Ilustrasi menurunkan berat badan.

Dokter spesialis gizi klinik dari Mochtar Riady Comprehensive Cancer Center (MRCCC) Siloam Hospital Jakarta Selatan Inge Permadhi memaparkan cara untuk menghitung indeks massa tubuh.

Cara menghitungnya adalah berat badan dalam kilogram dibagi dengan tinggi badan ukuran meter kemudian dikuadratkan.

"Misal berat badannya 85 tingginya 160 jadi 85 dibagi 1,6 dibagi sekali lagi 1,6," kata Inge.

Menurutnya, berat badan normal (ideal), nilai dari pembagian berat badan dibagi tinggi badan dalam meter kuadrat itu sama dengan 18,5 sampai 22,9.

Baca juga: 4 Kebiasaan Makan yang Dapat Menurunkan Berat Badan dengan Cepat

Daftar indeks masa tubuh

  • Kurang dari 18,5: berat badan kurang
  • 18,5 sampai 22,9: berat badan normal
  • 23 sampai 24,9 disebut dengan over weight
  • 25 sampai 29,9 disebut dengan OB (obesitas) 1
  • 30 sampai 39,9 disebut dengan OB2
  • Lebih dari 40 disebut dengan obesity morbid atau obesitas ekstrem.

Baca juga: Perhatikan! Ini Tanda Berat Badan Mengalami Kenaikan, Apa Saja?

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: 6 Cara Turunkan Berat badan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

7 Tanda Tubuh Kelebihan Gula yang Jarang Diketahui, Termasuk Jerawatan

7 Tanda Tubuh Kelebihan Gula yang Jarang Diketahui, Termasuk Jerawatan

Tren
Wilayah Potensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 27-28 April 2024

Wilayah Potensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 27-28 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Media Korsel Soroti Shin Thae-yong, Thailand Dilanda Suhu Panas

[POPULER TREN] Media Korsel Soroti Shin Thae-yong, Thailand Dilanda Suhu Panas

Tren
Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Tren
Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Tren
Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain'

Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain"

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com