Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Makan secara Perlahan-lahan Bisa Menurunkan Berat Badan?

Kompas.com - 09/11/2022, 11:00 WIB
Diva Lufiana Putri,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Proses penurunan berat badan tidak hanya dipengaruhi olahraga dan menu makanan.

Durasi makan dan kecepatan mengunyah makanan sebelum ditelan dan dicerna oleh tubuh, ternyata juga bisa menyumbang proses penurunan berat badan.

Oleh karena itu, tak sedikit yang berpendapat bahwa makan secara perlahan dan tidak terburu-buru menelan, menjadi kunci penurunan berat badan.

Mengapa bisa demikian?

Dilansir dari laman Saga, peneliti Kyushu University Jepang menemukan, mereka yang mengunyah makanan lebih lama memiliki indeks massa tubuh (BMI) lebih sehat dan lingkar pinggang lebih ramping.

Sebaliknya, seperti dalam penelitian pada 2011, orang yang makan dengan cepat berpotensi mengalami obesitas hingga 115 persen lebih besar daripada si pemakan lambat.

Makan lambat bikin cepat kenyang

Mengonsumsi makanan secara perlahan akan membuat makanan yang masuk lebih sedikit dari biasanya.

Menurut penelitian pada 2012, ketika kita makan, usus akan menekan hormon ghrelin, pengontrol rasa lapar, dan melepaskan hormon leptin sebagai sinyal kenyang.

Hormon-hormon ini akan memberi tahu otak bahwa Anda telah makan dan merasa kenyang, sehingga Anda akan berhenti untuk makan. Nah proses ini setidaknya memakan waktu sekitar 20 menit.

Untuk itu, perlambat durasi makan hingga 20 menit sampai otak menerima sinyal kenyang. Dengan begitu, Anda bisa menjaga dan mengurangi porsi makan.

Baca juga: Cara Ampuh Turunkan Berat Badan Tanpa Bersusah Payah Diet, Apa Saja?

Banyak mengunyah, berat badan makin turun

Makan secara perlahan berarti mengunyah lebih lama dari biasanya. Mengunyah dapat mengubah makanan bertekstur padat menjadi lebih cair.

Meski terdengar mudah, tetapi sebagian orang terkadang tak sabar dan mempercepat proses ini.

Seperti sebuah survei pada 2010 di Inggris, rata-rata orang mengunyah makanan hanya sebanyak enam kali sebelum menelannya.

Padahal, masih dari Saga, idealnya manusia mengunyah makanan lunak sekitar 7-8 kali, dan makanan padat seperti daging maupun sayuran mentah hingga 30 kali.

Studi tahun 2011 yang dilakukan oleh  peneliti di Harbin Medical University China melaporkan, orang yang mengunyah sebanyak 40 kali untuk setiap suap makanan, secara signifikan mengalami penurunan berat badan lebih banyak daripada mereka yang mengunyah hanya 15 kali.

Baca juga: Warganet Berhasil Turunkan Berat Badan Hanya dengan Jalan Kaki, Ini Kisahnya!

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com