Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Spesies Ikan Baru di Pegunungan Meratus, Punya Penis di Bawah Kepala

Kompas.com - 15/05/2024, 13:00 WIB
Laksmi Pradipta Amaranggana,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ilmuwan asal Indonesia yang bekerja di Division of Fishes, Smithsonian National Museum of Natural History, Washington DC, Amerika Serikat, Daniel Lumbantobing menemukan ikan spesies baru di daerah sungai sekitar Pegunungan Meratus, Kalimantan Selatan.

Ikan tersebut diidentifikasi sebagai Phenacostethus sikat yang memiliki penis persis di bawah kepala. Spesies baru ini diidentifikasi berdasarkan ciri diagnostik yang ditemukan oleh peneliti.

Ukuran ikan ini cukup kecil, yaitu hanya sekitar 2-3 sentimeter saja untuk ukuran dewasa dan hidup di habitat air tawar.

Daniel mengungkapkan, Phe. sikat memiliki tubuh yang cenderung transparan dan jarang teridentifikasi oleh masyarakat setempat.

“Karena punya tubuh kecil dan transparan, ikan jenis ini tidak memiliki nama lokal khusus dan tidak pernah dimakan,” ujar Daniel saat dihubungi Kompas.com, Selasa (14/5/2024).

Terkait dengan populasi, Daniel mengungkapkan bahwa ikan ini ditemukan dalam jumlah cukup banyak.

Umumnya, Phe. sikat akan hidup dengan bergerombol atau schooling dengan satu kelompok berjumlah puluhan ekor.

Walaupun sudah berhasil diidentifikasi, Daniel menjelaskan bahwa terdapat spesies dari genus yang sama dengan Phe. sikat yang belum diketahui.

Ikan yang serupa dengan Phe. sikat tersebut hidup di daerah yang lebih bawah dari aliran sungai, sehingga spesies tersebut hidup di air yang lebih payau dan terpengaruh pasang surut air laut.

Baca juga: Ikan Pari Disebut Bisa Tertawa jika Digelitik, Ini Faktanya


Cerita penemuan ikan spesies baru

Penemuan tersebut dimuat dalam jurnal yang diterbitkan oleh Raffles Bulletin of Zoology pada Rabu (20/9/2023) dengan judul Description of a new species of Phenacostethus (Atheriniformes: Phallostethidae) endemic to Kalimantan Selatan, Indonesian Borneo,
reveals deep mtCOI divergence among miniature species.

Sspesies tersebut diambil antara tahun 2007 dan 2009 saat acara field trip di sekitar Pegunungan Meratus dan Kabupaten Barbito, Kalimantan Selatan.

Ia mengikuti acara tersebut bersama Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang sekarang menjadi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

“Di bagian hilir dari sungai-sungai pendek yang mengalir ke pesisir timurnya Meratus, kita menemukan ikan spesies baru,” ujar Daniel.

Lalu ikan jenis ini mulai diidentifikasi pada 2019 di Smithsonian National Museum of Natural History.

Daniel berhasil mengidentifikasi Phe. sikat pada 2020 dan penelitian dari ikan tersebut berhasil dipublikasikan pada 2023.

Halaman:

Terkini Lainnya

BMKG Ungkap Penyebab Suhu Panas di Surabaya dan Jakarta, Berlangsung sampai Kapan?

BMKG Ungkap Penyebab Suhu Panas di Surabaya dan Jakarta, Berlangsung sampai Kapan?

Tren
Dulu Berseberangan, Apa yang Membuat PDI-P Kini Melirik Anies Baswedan?

Dulu Berseberangan, Apa yang Membuat PDI-P Kini Melirik Anies Baswedan?

Tren
Head to Head Indonesia Vs Filipina, Garuda di Atas Angin

Head to Head Indonesia Vs Filipina, Garuda di Atas Angin

Tren
Kapolda Ahmad Luthfi Segera jadi Irjen Kemendag, Bagaimana Nasibnya di Pilgub Jateng 2024?

Kapolda Ahmad Luthfi Segera jadi Irjen Kemendag, Bagaimana Nasibnya di Pilgub Jateng 2024?

Tren
Pesawat Austrian Airlines Terjang Badai Es, Bagian Depan sampai Berlubang Besar

Pesawat Austrian Airlines Terjang Badai Es, Bagian Depan sampai Berlubang Besar

Tren
Cara Daftar PPDB Online Jakarta 2024, Pilih Sekolah di ppdb.jakarta.go.id

Cara Daftar PPDB Online Jakarta 2024, Pilih Sekolah di ppdb.jakarta.go.id

Tren
Menteri Kabinet Perang Israel Benny Gantz Mundur, Konflik Berpotensi Semakin Memanas

Menteri Kabinet Perang Israel Benny Gantz Mundur, Konflik Berpotensi Semakin Memanas

Tren
Jadwal Indonesia Vs Filipina 11 Juni 2024, Pukul Berapa?

Jadwal Indonesia Vs Filipina 11 Juni 2024, Pukul Berapa?

Tren
Ormas Keagamaan Tolak Kelola Tambang, Bahlil: Tidak Bisa Kami Paksa

Ormas Keagamaan Tolak Kelola Tambang, Bahlil: Tidak Bisa Kami Paksa

Tren
9 Tanda Tubuh Kekurangan Kalsium, Salah Satunya Mudah Cemas

9 Tanda Tubuh Kekurangan Kalsium, Salah Satunya Mudah Cemas

Tren
Benarkah Tidak Sarapan Bikin Tubuh Gemuk? Ini Menurut Riset dan Ahli

Benarkah Tidak Sarapan Bikin Tubuh Gemuk? Ini Menurut Riset dan Ahli

Tren
Jenis Ikan yang Perlu Dibatasi Penderita Batu Ginjal, Apa Saja?

Jenis Ikan yang Perlu Dibatasi Penderita Batu Ginjal, Apa Saja?

Tren
Peran Tersangka Pengeroyokan Bos Rental Mobil di Pati: Pertama Pukul Korban, Diikuti Warga Lain

Peran Tersangka Pengeroyokan Bos Rental Mobil di Pati: Pertama Pukul Korban, Diikuti Warga Lain

Tren
5 Fakta Polwan Bakar Suami di Mojokerto gara-gara Gaji Ke-13, Berawal dari Judi 'Online'

5 Fakta Polwan Bakar Suami di Mojokerto gara-gara Gaji Ke-13, Berawal dari Judi "Online"

Tren
Bukan Tempat Bersandar, Ini Nama dan Fungsi Tiang Kecil di Trotoar

Bukan Tempat Bersandar, Ini Nama dan Fungsi Tiang Kecil di Trotoar

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com